Pergi untuk Kembali

9/06/2019 01:07:00 PM

Diungkapkan atau tidak, hari ini kita semua tengah memendam cinta. Walalu tak terlihat, tiap ruh manusia aktif mencari kekasih hatinya. Begitulah mengapa di akhirat nanti, milyaran ruh manusia yang memendam cinta yang sama akan dikumpulkan bersama.
Setelah sekian lama remuk redam membuktikan bahwa rasa cintanya tak sekedar kata. Sedang tak henti melesatkan doa-doa suci agar Allah berkenan menautkan hatinya dengan dia yang dicinta. Maka kematian menjadi gerbang utama melepaskan rindu yang sudah sekian lama ingin bertemu.
Coba terka bagaimana Rasululullah memendam rindu? Bagaimana ia sangat ingin bertemu dengan para Nabi yang menjadi inspirasi perjuangannya. Bagaimana ia sangat rindu kembali bersama belahan jiwanya, Siti Khadijah. Juga para sahabat yang telah mendahuluinya syahid dalam peperangan,
Coba terka bagaimana Umar bin Khattab memendam rindu? Setelah sekian lama meminta akhir terbaik, Allah wafatkan ia di Kota Nabi, dalam Masjid Nabawi, sedang tengah mengimami salat bernilai pahala seribu kali.
Lewat tusukan seorang pengkhianat, begitulah ruhnya melayang bahagia, kembali berkumpul bersama Rasulullah.
Coba terka bagaimana Utsman bin Affan memendam rindu? Selepas salat malam ia bermimpi didatangi Rasulullah, "Datanglah berbuka bersama kami Utsman, bersama Umar bin Khattab Juga Abu Bakar."
Maka, lewat tusukan para pemberontak, Utsman bin Affan pergi untuk kembali. Ia bahagia bukan main akan berbuka puasa bersama Rasulullah dan para sahabatnya.
Coba terka bagaimana Bilal bin Rabbah memendam rindu? Setelah sekian lama tak mampu melanjutkan adzannya karena menyesak menahan pilu. Maka kematian menjadi hal yang ia tunggu,
"Sebentar lagi aku akan bertemu Rasulullah" ucap Bilal sambil tersenyum menjelang wafatnya.

Begitulah ruh-ruh manusia yang saling merindu untuk bertemu. Menunggu-nunggu pertemuan dengan Rasulullah, menanti-nanti kebenaran janji Allah.
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." Annisa ayat 69

You Might Also Like

0 komentar

Instagram