Mengejar Bahagia

9/06/2019 01:06:00 PM

Apa syarat seorang manusia untuk bahagia?
Kalau karena materi, harusnya Qarun lah yang paling bahagia. Tapi nyatanya tidak. Ia dibenamkan bersama hartanya hingga habis tak bersisa.
Kalau karena besarnya kekuatan, harusnya Firaun jadi orang paling bahagia satu negeri. Tapi nyatanya tidak. Justru ia ketakutan hanya karena sebuah mimpi.
Kalau karena tingginya karier, harusnya Haman lah yang jadi orang paling bahagia. Tangan kanan penguasa yang punya kecerdasan di atas rata-rata. Tapi ternyata tidak. Ia turut dilumat gelombang tinggi, ditenggelamkan ke dasar laut merah.
Sebaliknya, Nabi Muhammad punya 1001 alasan untuk tidak bahagia. Ia diusir, diperangi, dihina, hingga terancam dibunuh berkali-kali. Allah hadiahkan hati yang lapang bersama kesulitan.
Hatinya tak hancur walau dunia berusaha mematahkannya berkali-kali.
Ternyata, saat kita memilih menggantungkan hati kita pada Allah. Dia memang tak janjikan jalan yang mudah, tanpa rintangan. Tapi Allah janjikan kekuatan untuk hati kita mengarungi badai hingga ia sampai tujuan.
Begitulah orang beriman, disertai sabar dalam ujian, lalu syukur dalam kenikmatan. Hatinya tenang karena tak menyandarkannya pada manusia, tapi pada Sang Maha Penyayang seisi semesta.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Al-Fushilat ayat 30)

You Might Also Like

0 komentar

Instagram