Kadang manusia suka lucu. Tiap hari mintanya ditunjukkan jalan yang lurus. Tapi giliran sudah ditunjukkan, malah mundur.

"Bagaimana mungkin aku melakukannya?"
"Ini terlalu berat, aku tak akan sanggup."
Dan beragam reaksi keraguan lainnya.

Reaksi ini sesungguhnya wajar. Bahkan sekelas Nabi Zakaria dan Maryam pun tak percaya diri dengan jalan yang ditakdirkan untuknya.

"Bagaimana mungkin? Aku sudah sangat tua!" Ucap Nabi Zakaria, saat malaikat mengabarkan ia akan punya Yahya, anak yang telah ditunggunya puluhan tahun.

"Bagaimana mungkin? Bahkan aku tak pernah disentuh lelaki!" Ucap Maryam, saat Malaikat mengabarkan ia akan mengandung seorang bayi.

Maka saat keraguan itu datang. Saat dirimu bertubi-tubi mempertanyakan kemampuamu sendiri. berbahagia lah!

Tanpa kau sadari, kau punya kapasitas dan potensi yang sebanding dengan jalan yang telah digariskan untukmu.

Seperti Maryam dan Nabi Zakaria yang akhirnya sukses sampai garis finish, walau sempat diawali keraguan. Siapa sangka, mereka punya potensi terpendam yang tak mereka sadari.

Mungkin karena manusia punya sifat pelupa. Kita jadi sering amnesia kalau yang menunjuki jalan itu ialah sang Maha Segalanya.

Aneh ya? kita masih saja sering tak percaya kalau kita bisa.