Ujung Eksistensi

7/14/2018 11:20:00 AM

Nak, kelak saat gelarmu sudah panjang berderai. Saat penelitianmu sudah melahirkan bertumpuk hak cipta. Saat karya-karyamu sudah ada di rak buku setiap orang.

Kelak saat sertifikat dan penghargaanmu tak muat lagi di pajang di ruang depan. Saat namamu sudah melambung, terkenal seantero jagad, wajahmu terpampang di billboard jalan protokol ibu kota, televisi, koran, dan majalah.

Kelak saat jabatanmu sudah tinggi. Bahkan mampu memengaruhi kebijakan negeri. Digid rekeningmu sudah panjang. Bahkan kau kepalai puluhan anak perusahaan. Lalu perkataanmu diikuti jutaan orang.

Tujuannya tak lain hanya untuk mengenalkan dan membuat orang kembali pada-Nya. Membuat banyak orang semakin tunduk dan taat pada-Nya.

Sama sekali bukan untuk gemerlap dan berkilaunya dirimu. Juga bukan untuk meraup sebanyak-banyaknya keuntungan yang masuk dalam kantongmu.

Coba kau tengok Nabi Sulaiman. Manusia dengan kekuasaan dan kekayaan paling hebat sepanjang masa. Hartanya berlimpah, Istananya megah. Prajuritnya tak hanya manusia, tapi jin, angin, laut, dan hewan.

Ia mampu membuat Ratu Balqis terperangah dengan kemegahan dan kehebatan kerajaannya. Kau pikir tujuannya apa nak?

Bukan untuk membuat Ratu Balqis takluk di bawah kakinya. Tapi untuk membuat Ratu Balqis tunduk taat pada Allah.

Jadi, sehebat apapun kamu nanti, sejatinya kita semua adalah pelayan umat. Kita yang melayani, membantu, memahami, dan berjuang keras untuk mereka.

Tak kurang tak lebih. Camkan itu.


You Might Also Like

0 komentar

Instagram