Social Climber
7/14/2018 11:23:00 AMAda jenis manusia yang memandang hierarki sosialnya dengan satuan materi dan popularitas.
Maka orang jenis ini berlomba-lomba menampakkan gawai canggih, mobil baru, makanan mewah, jalan-jalan ke luar negeri, baju butik ternama, dan kawan-kawan borjuisnya.
Dalam framing sempurna insta story, mereka terlihat gemerlapan, penuh canda tawa, dan keseruan khas anak muda.
Bagaimana pun caranya. Tak peduli gaya hidupnya tak sebanding dengan isi dompet, minta ke orang tua, bahkan pinjem uang pun dilakukan demi panjat sosial!
Sebagian manusia lainnya, ternyata punya cara sendiri untuk panjat sosial.
Seperti seorang budak, hitam legam, tak rupawan, yang naik pesat status sosialnya. Siapa sangka, manusia yang tak pernah diperhitungkan keberadaannya, mampu membuhun mantan majikannya, pemuka Quraisy yang dulu menyiksanya, Umayyah bin Khalaf, dalam Badar.
Status sosialnya terus naik sebagai Muazin Rasulullah, tentara teladan, dan tentu saja, terompahnya yang sudah ada di Surga saat jasadnya masih di bumi. Bilal bin Rabbah.
Juga seperti pemuda kampung nun jauh di pedalaman. Tak rupawan, dengan kulit belang karna kelainan. Hidup sederhana, menjaga ibunda yang sakit tak tertahan.
Status sosialnya melesat setelah dirinya di-endorse Rasulullah SAW. "Temuilah Uwais, mintakan lah doa dan ampunan untukmu lewat mulutnya. Sesungguhnya doanya selalu dikabulkan."
Terkenal lah ia seantero Mekah dan Madinah (juga tentu saja seantero langit). Walau ia tetap memilih sederhana, saat Umar bin Khattab tawarkan gelimang harta untuk memuliakannya. Uwais Al-Qarni.
Juga seperti manusia-manusia padang pasir yang bodoh dan terbelakang. Tak pernah diperhitungkan! Bahkan untuk menjajahnya, para raksasa Persia dan Romawi pun enggan.
Hingga AlQuran berpendar sempurna dalam kehidupannya, status sosial mereka melesat bak roket terbang ke angkasa! Persia dan Romawi pun takluk menjadi pengikut setia. Mereka lah bangsa Arab, setelah Islam berdenyut dalam nadinya.
Juga seperti manusia-manusia yang menaiki setapak demi setapak tangga derajat kemuliaan di Surga.
"Bacalah, dan naik lah!" Kemudian mereka membaca AlQuran dan naik bersama setiap ayat, satu tingkat, sampai ayat terakhir yang dia hafal. (HR. Daud)
Setiap orang pasti berambisi untuk panjat sosial. Hanya saja ada yang derajat ketinggiannya selesai di bumi. Namun ada juga yang abadi.
Kalau kamu jenis social climber yang mana?
FQ.
Terinspirasi dari ceramahnya Ustad Khazin "Al Quran dan Kita".
0 komentar