Harga Kepala Manusia

7/29/2018 05:20:00 AM

Kepala adalah simbol representasi seorang manusia sekaligus harga dirinya.

Dimana-dimana orang menampakkan kepalanya. Di CV saat melamar kerja, di ijazah, di KTP, SIM, di media sosial, atau di publikasi sebuah acara. Sebagai pembicara? Moderator? Juri? Guest Star? Wuih.

Di sana terpampang wajahmu tengah tersenyum, "Hai semua.. ini loh gue!" kepala jadi simbol esksistensi.

Karena simbol harga diri ini lah kepala jadi sesuatu yang amat kita jaga. Akibat tempelengan di kepala kita (walau maksudnya bercanda) kita bisa dongkol sepanjang hari.

"Wey kepala gue nih!" Begitu batinnya.

Juga saat berkendara motor, panjat tebing, arung jeram, gempa bumi, atau saat pesawat yang kita tumpangi mengalami guncangan. Bagian tubuh yang pertama kali kita jaga adalah kepala.

Kepala kita juga aset yang sangat berharga. Di dalamnya ada sebuah fitur paling menakjubkan Maha Karya-Nya yang tiada banding.

Di sana tempat kita menyimpan seluruh kenangan. Tempat sebuah software pengatur saraf pusat, dan penggerak manusia dalam kemampuan fisik dan kognitif. Segala emosi, gairah, kemampuan menganalisis, rasa takut, semua diatur dalam kepala kita.

Lihat? kepala kita begitu menakjubkan. Tempat kebanggaan, kehebatan, eksistensi, dan segala kekuatan diri.

Namun, kepala ini jugalah yang Allah pinta tempelkan ke tanah berulang-ulang dalam sehari. Sebuah gerakan tersungkur, tunduk, kerdil, dan hina, seraya memuja, "Engkaulah Sang Maha Suci, Sang Maha Tinggi."

Kita diminta berulang-ulang kali dalam sehari, mengerdilkan diri, dan mengecilkan semua masalah. Bahwa tak ada yang lebih penting dari-Nya. Meletakkan segala gemilang dirimu pada titik nol! Begitu rendah, sejajar dengan tanah. Seraya memuja, "Engkaulah Sang Maha Besar."

Menakjubkannya, saat kepala kita menempel ke tanah itulah, momen paling dekat manusia dengan Sang Pencipta. Maka jangan buru buru, menyudahi sakralnya momen ini.

Momen saat kau berbisik ke tanah, tapi pintamu akan melesat ke langit tinggi, mengetuk-ngetuk pintu Arsy nan agung.

Pada akhirnya kita sadar, ternyata harga paling mahal dan terhormat sebuah kepala ialah saat ia menempel dengan tanah. Tersungkur, tunduk, kerdil, lemah, dan hina.

Tak kurang tak lebih.

FQ.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram