Untold Story Undercover

9/08/2017 07:16:00 AM


Sebuah ledakan kehebohan media sosial terjadi saat pertama kali untold story launching! Sebuah hal yang sebenarnya memang sudah direncanakan. Namun, kehebohan yang terjadi ternyata di luar ekspektasi.

Ribuan share, ratusan komen, debat tak karuan, hingga supervisi Untold Story, Maimon Herawati turut terjun dalam medan laga komentar yang amat panas. Kehebohan dalam tim Untold Story sontak terjadi.

“Telfon Qoon! Telfon Qoon!” ujar teh imun (panggilan akrab Bu Maimon), karena aku tak kunjung muncul di grup. Kemana orangnya? Ternyata tengah tertidur lelap karena seharian hectic ngebut menyelesaikan konten Untold Story :’’’)

Tujuh bulan sebelumnya, November 2016, dalam sebuah rapat tim inti Untold Story. Seseorang dengan lantang dan percaya diri berkata, “Aku tau kita mulai kampanye Untold Story ini dengan apa!”

Serentak semua anggota rapat terdiam.

“Konspirasi Global!” ucapnya dengan senyuman penuh konspirasi

Sebuah pilihan yang sangat berani, (red: gila), yang entah mengapa disetujui semua anggota rapat. Siapakah orang itu? Ialah saya sendiri. Pelaku yang akhirnya sukses menimbulkan feedback gerakan perlawanan terhadap kampanye kepalestinaan ini. Yap, Untold Story Debunk!



😊 Awal Mula

Semua bermula dari ajakan dosen jurnalistik saya, yang tidak lain adalah pegiat kepalestinaan, Maimon Herawati. “Qoon, liputan ke Turki yuk!” ajaknya melalui aplikasi chat. Setelah tanya Umi dan Abi, akhirnya aku mengiyakan ajakan tersebut.

Siapa sangka ternyata, pengalaman 2 minggu berada di Turki mengubah segalanya. Kunjungan ke Reyhanli (Turki Selatan), berbincang dengan 20 keluarga pengungsi Palestina, dan Konferensi Internasional Al-Aqsa, benar-benar mengubah hati dan cara berpikir saya.

Satu kesimpulan yang kudapatkan, “Ternyata Al-Aqsa benar-benar dalam bahaya!”. Sebuah hidayah luar biasa dari Allah, yang disampaikan dengan luar biasa pula. Di luar jangkauan dan logika manusia. Semua begitu mudah dan cepat. Allah pertemukan aku dengan orang-orang luar biasa yang punya gelora ruhani menggetarkan hati.

Orang-orang yang ketika berbicara, mampu membuat sesisi ruangan berlinang air mata.

Hingga pada titik tertentu, aku bilang ke teh Imun, “Teh, hasil liputan ini gak boleh biasa aja. Kita harus buat sebuah kampanye yang komprehensif, buat mengenalkan anak muda sama Palestina!” Ujarku semangat, yang langsung dijawab dengan anggukan bahagia oleh teh Imun.

So, jika selama ini isu Palestina selalu digaungkan dengan mengangkat sisi emosional (darah, kematian, tangisan, kehilanagan keluarga, dll), lewat Untold Story ini, kami ingin mengajak sebanyak mungkin orang peduli terhadap Palestina melalui sisi ideologi, riset sejarah, dan fakta-fakta yang terjadi



😊 Para Pejuang Terpilih

Tantangan kedua setelah munculnya sebuah konsep adalah, membentuk tim!

Tak perlu lah jauh-jauh pada pembentukan Untold Story Troops (cyber army), pembentukan tim inti pun sudah bikin pusing.

“Jangan gue deh qoon, lagi skripsian”

“Qoon, nanti kapan aku lulusnya..”

Dan banyak penolakan lainnya. Logikanya, siapa juga yang mau ngurusin kampanye kepalestinaan, non profit, berat, dan prosesnya amat panjang ini? Ternyata bukan hal yang mudah menemukan orang-orang yang mau berjuang.

Singkatnya, setelah berbicara dari hati ke hati, sampe drama nangis-nangisan, akhirnya terbentuk lah pejuang tim inti Untold Story: Dian Chairunisa (Konten Kreatif), Khalida Yusria (jaringan), Indira Sanjaningtyas (Website, medsos, dan SEO), Seyla Musi Indah (Riset),  Chika Ananda (buku), dan Dina Aqmarina Yanuari (konten tulisan).

Orang-orang hebat yang Allah tautkan hatinya agar kami berjuang bersama mewujudkan Untold Story. Terima kasih tim!

Karena gerakan ini benar-benar berbasis ideologi (alias iman), maka yang bisa membuat mereka bertahan hanyalah rasa cinta mereka sama Palestina dan keikhlasan mereka akan balasan dari Allah.

Maka, belum pernah sebelumnya, ku membaca doa Robitoh (pengikat hati), sebanyak proses pembuatan Untold Story ini.

Saat hujan, selesai solat, malam hari, sujud terakhir, dalam perjalanan, selalu ku memohon agar Allah ikatkan hati-hati kami. Membayangkan wajah mereka satu per satu. Lalu memohon agar Allah kuatkan pundak-pundak kami.

Sungguh, tak akan bisa seperti saat ini, jika bukan karena Allah.



Pun begitu dengan tim lainnya. Para videografer, animator, pengisi suara, penulis, penerjemah, desainer, hingga ratusan Untold Story Troops, semua murni sukarela karena mengharap balasan dari Allah. DAAAAN.....SUSSAH bat asli nemu orang yang punya kemampuan, paham dengan Palestina, dan MAU gerak.

Banyak orang datang dan pergi. Sekip, low respon, Untold jadi prioritas kesekian, sibuk tugas akhir, sibuk ujian, terpisah jarak yang jauh, menjadi kendala  proses Untold Story. Rasanya hati ini sudah kebas di-php-in, Cuma di-read, ga di-read, dan kendala komunikasi lainnya.

Pada akhirnya, tugasku hanya berusaha sesuai kemampuanku. Urusan bagaimana hati mereka terikat, tangan mereka bergerak, semua ku serahkan pada-Nya.


😊 Untold Story Debunk

Di luar dugaan, kampanye kepalestinaan ini banyak sekali kericuhannya. Faktor data sejarah, bahasan konspirasi, hingga ideologi, memang jadi bahan empuk untuk menjadi perdebatan.

Muncul lah #UntoldStoryDebunk gerakan kontra terhadap Untold Story. Di satu sisi, aku bersyukur karena hal ini merupakan indikasi kampanye Untold Story sampai ke khalayak luas. Kedua, adanya kritikus membuat tim konten lebih teliti dan serius menyiapkan bahan. Ketiga, #UntoldStoryDebuk membuat tim inti dan Troops lebih dinamis dan kompak.

So, mungkin ini cara Allah untuk lebih mengeratkan kita. Mungkin ini jawaban dari doa-doaku :’)

Rasa takut, marah, sedih, kecewa, dan kesal sempat hadir dengan adanya #UntoldStoryDebunk.

Namun, dalam sebuah tadabur Quran, Allah pertemukan aku dengan Surat Fushilat ayat 30, “Sesunggunya orang-orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah, maka para malaikat akan datang kepada mereka dan berkata ‘jangan lah kamu takut, dan jangan lah kamu bersedih, bergembira lah dengan Surga yang dijanjikan Allah untukmu.”

Al-Quran emang selalu ampuh jadi penenang hati.

Kalau masih ada rasa takut, maka dimana kah Allah??

Kalau masih ada rasa kecewa, tak percayakah kita dengan kekuasaan Allah?

Soo..Alhamdulillah, masih bisa hepi, dan semangat menjalankan Untold Stoy hingga akhir. Adapun, kesalahan dan kekurangan yang kami (khususnya saya) perbuat, dijadikan momen belajar.



😊 Hasil dari Untold Story

Total Untold Story mengeluarkan 30 Post edukasi Palestina selama bulan Ramadhan (plus setelah lebaran, untuk closing), yang terdiri dari:

1. 15 Propaganda "Its not happening here, but its happening now"

2. Video "Its not happening here, but its happening now"

3. Video Konspirasi Global (walau ditarik kembali)

4. Video Sejarah Palestina

5. Video Kejahatan Perang Israel

6. Video Refugees Talk "Shawkat, Singa yang Terpenjara di Luar"

7. Video Dokumenter pemeberian donasi "Cinta dari Reyhanli"

8. Video Aksi untuk Palestina

9. 5 segmen "Cari Tau Yok"

10. 3 segemen video singkat Quote

Semuanya bisa temen-temen lihat di ig @smart_171 atau OA Line Smart 171

Feed back di media sosial Smart 171 Alhamdulillah meningkat tajam. Saat berakhirnya kampanye ini, jumlah followers IG dari 900-san jadi 5982, adders Line dari 1000-an jadi 4562.

Donasi untuk Palestina yang terkumpul di rekening Smart 171 hingga kampanye ini berakhir: Rp26.000.000

Alhamdulillah :’)



😊 Hal-hal di luar logika

Hal yang paling saya syukuri adalah, Allah beri kesempatan saya untuk menjadi pelaku perjuangan pembebasan Palestina.

Kalau direnungkan, rasanya tidak mungkin saya yang dahulu sangat apatis (bahkan terkadang nyinyir sama isu Palestina), bisa menjadi pimpinan proyek Untold Story.

Saya inget banget, gimana kesel dan murkanya muka teh Imun, di Turki, saat ngajak ngobrol soal isu Palestina. Saking bodoh dan kosongnya otak ini :’’’’(

Rasanya gak mungkin, jika liat jumlah uang di rekening, saya bisa ke Turki, 2 minggu, pergi mengunjungi berbagai tempat.

Rasanya gak mungkin, dengan jaringan super sempit, dan status belum lulus S1 (waktu itu), saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat di Turki.

Rasanya gak mungkin, saya yang dahulu cuek dan sering cabut jika ada kajian Kepalestinaan, Allah beri kesempatan untuk sharing diberbagai tempat soal isu Palestina.

Rasanya gak mungkin, saya bisa lulus lebih cepat dari teman seperjuangan skripsi, yang bilang, “Kenapa sih Qoon, mau-maunya ngurusin Untold Story, Sampe nunda akademik lo..” atau mereka yang bilang, ”Qoon..inget lulus Qoon!” atau "Qoon..jangan keasikan di kampus kali,"

Hal-hal di luar nalar yang ternyata terjadi karena Allah Maha Kuasa atas segalanya. Allah yang gerakkan semesta, Allah yang mampukan. Semua mudah bagi-Nya.

Semuanya karena kasih sayang Allah. “Maka nikmat mana lagi yang kau dustakan” Qoon :’’’)



Maka, bagaimana mungkin aku begitu egois menyimpan nikmat ini sendirian. Aku ingin membagikan nikmat dan keberkahan berjuang untuk Palestina seluas mungkin, termasuk pada kalian :")





Salam.
FQ.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram