Terkoneksi

6/14/2017 02:40:00 AM

Alam raya masih cantik seperti biasa.

Triliun bintang gemintang gemerlapan dipadu warna warni nebula yang mampu menggetarkan hati bagi mata yang memandang.

Alam raya masih cantik seperti biasa.

Luas tak bertepi. Dihuni benda-benda angkasa super raksasa yang bergerak berputar seirama.

Alam raya masih cantik seperti biasa.

Namun, tiba-tiba sebuah cahaya melesat menerobos trilunan bintang gemintang. Menembus warna warni nebula yang melayang damai di angkasa. Seluruh penghuni langit terperangah. Kagum, lalu merunduk, menghamba memuji-Nya.

"Ah, ia datang lagi!" ucap salah satu bintang.

Wuzz!

Cahaya itu masih melesat tegak lurus dengan kecepatan berkali-kali lipat kecepatan cahaya. Menghantam salah satu benda angkasa yang mungil tak kasat mata.

boom! berdebam memancarkan cahaya menyilaukan.

Benda angkasa yang beruntung itu adalah bumi.

"Selalu menyenangkan melihat salah satu manusia kembali terkoneksi bukan?" ucap salah satu bintang.

"Beruntung sekali dia! Selamat kau jadi manusia paling bahagia sekarang!" timpal bintang lainnya.

Cahaya yang melesat tadi ialah iman.

Sesuatu yang jika ia bersemayam di dalam hati manusia, maka saat itu juga sebuah cahaya melesat dari langit ketujuh.

Melesat, menghujam menuju bumi yang bak buih di alam raya. Cahaya agung itu terhubung dengan makhluk yang amat hina, lemah, dan sering berkeluh kesah.

Maka sejak saat itu, dirinya terkoneksi dengan zat Maha Agung, Maha Perkasa, Maha segalanya. Terbius keagungan yang mampu merundukkan seluruh penghuni semesta. Lalu mengangkat si lemah pada posisi yang mulia.

Mulai hari ini ia tak lagi sama.

"Selamat ku ucapkan sekali lagi! Mulai saat ini keberkahan, kasih sayang, dan kebahagiaan melimpahimu." ucap bintang tersenyum bahagia.



#RamadhanMenulis
*langit malam ini bikin pengen nulis

sumber:
tafsir surat Al-Ashr dalam Tafsir fi Zhilalil Quran karya Sayyid Qutbh

You Might Also Like

0 komentar

Instagram