Tak perlu lah idealis. Agar tak ada orang seperti Sukarno, Muhammad Hatta, Ahmad Subarjo, Chairul Saleh, yang akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tak perlu lah idealis. Agar tak ada orang-orang seperti Fatahilah, ulama yang mati-matian bertempur membebaskan Sunda Kelapa dari Portugis, mengubahnya menjadi Jayakarta.

Tak perlu lah idealis. Nanti nasibmu seperti penyidik KPK, Novel Baswedan yang diteror siraman air keras saat mengusut korupsi e-KTP. Sebelumnya pun ia juga ditabrak orang tak dikenal saat kasus reklamasi di Teluk Jakarta.

Tak perlu lah idealis. Nanti nasibmu seperti Habib Rizieq yang terseret jadi tersangka saat mengusut kasus penistaan agama Ahok. Berlarut-larut tak kunjung selesai, walau Ahok sudah dikecam tujuh juta muslim di monas.

Tak perlu lah idealis. Orang-orang seperti mereka amat merepotkan para pejuang kebatilan.

Idealis jadi utopis.

Berjanggut dan bersorban kini dianggap seperti berpedang atau bersenjata. Menolak ajakan korupsi dianggap sok suci. Berdemo sambil bertakbir sama dengan “ngajak” perang. Menghukumi kesesatan dan kemaksiatan dianggap fundamentalis. Menyerukan muslim pilih muslim dianggap menyinggung SARA.

Katanya ini negara Pancasila bukan negara Islam. Agama jangan dibawa-bawa. "Pemimpin itu yang penting profesional, bermoral, dan bertanggung jawab." gitu katanya.

Ah, mungkin cuma lupa sama bunyi sila pertama. Ngaku pancasilais harusnya menempatkan agama, Quran, dan Hadits jadi nomor wahid.

Tapi tak perlu repot.

Gadaikan saja iman. Pilih saja pemimpin sesukamu, atau tak usah gunakan hak pilih. Tak perlu repot bawa agama. Tak perlu repot bawa ayat Quran. Tak perlu repot menjadi idealis.

Sampai kapan pun, dimana pun, idealisme akan selalu berbenturan hingga benjol. Memilih idealis berarti memilih berada dalam zona tidak nyaman.

Kebahagiaan cukup untuk dirimu saja. Jutaan orang lainnya, tidak penting.

Jangan repot, nanti tau-tau hancur...

#PikiranTumpah
#JanganRepotBiarHancur
Qoon yang besok mau repot ke Jakarta buat nyoblos 😉

Sumber:
QS. Annisa:144
"Hai orang yang beriman! Jangan kamu jadikan orang-orang kafir itu sebagai pemimpin selain dari orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukummu?"

"Makna Akhlaq" Oleh Dr Hamid Fahmy Zarkasyi

Sejarah Jakarta (http://www.jakarta.go.id/v2/news/1970/01/Sejarah-Jakarta…)

"Danhil: Novel Juga Pernah Diserang ketika Kasus Reklamasi Mencuat" https://www.google.co.id/…/m.republik…/amp_version/oo8t55365

"Suap Raperda Reklamasi, Agung Podomoro Seret Ahok" https://m.tempo.co/…/suap-raperda-reklamasi-agung-podomoro-…

sumber gambar: Rizal Fahmi (Banggaber)