Dari Ketinggian

6/14/2017 02:33:00 AM

Kalian pernah melihat bumi dari ketinggian? Tinggi hingga rumah dan gedung-gedung jadi hanya sebesar upil. Tinggi hingga gagahnya gunung-gunung jadi bagai gundukan tanah. Tinggi hingga lautan bagai bidang datar tanpa gelombang.
Dimana manusianya? tidak kelihatan.
Lalu baru ku sadar. Pantas saja urusan masuk Surga tidak ada kaitannya dengan bentuk rupa, warna kulit, tinggi badan, apalagi merek pakaian.
Karena masih dari langit bumi saja manusia sudah tak kelihatan. Bagaimana lah dari ketiggian Arsy di langit ketujuh sana.
Capek-capek kamu mikirin bentuk idung, pipi, mata, rambut. Bersusah payah mutihin kulit. Ngabisin berjam-jam untuk memoles wajah dengan riasan yang harganya super mahal.
Biar apa? biar cantik. Etapi gak keliatan.
gak ngaruh.
Yang terlihat hanyalah amal baik yang melayang-layang indah ke langit. Lalu ditangkap malaikat dengan riang.
Yang terlihat hanya lah dosa dosa kemaksiatan yang melayang-layang mengotori langit. Lalu ditangkap malaikat dengan malas.
Setiap hari langit dipenuhi dengan triliunan amal kebaikan dan dosa maksiat. Melayang-layang dari manusia mungil yang tak kasat mata. Membumbung tinggi ke langit.
Malaikat rajin mencatat. Malaikat awas mengintai. Apakah ia masih punya waktu, atau akan berakhir.
Ah, aku kagum sekali pada dia, si mungil yang tak kasat mata tapi bisa dikenali dan dicintai penduduk langit.
Ah, aku kagum sekali pada dia, si mungil yang tak kasat mata, tapi kematiannya bisa mengguncang Arsy. Lalu membuat penduduk langit kegirangan didatangi manusia unggulan.
Perspektif kita dan mereka berbeda. Kalau mau berakhir bersama penduduk langit, cobalah melihat seperti mereka melihat.
- Qoon yang bosan di kereta.
7 Mei 2017

You Might Also Like

0 komentar

Instagram