The High Quality People #TurkeyProject

11/04/2016 11:59:00 PM

Pernah gak ketemu seseorang yang membuat kalian kagum? yang membuat kalian belajar begitu banyak hal, membuat kalian mengintrospeksi diri, dan membuat kalian lebih sering mengucap asma-Nya karenanya.

Di Turki aku menemukannya. Kami panggil mereka "brother". Mereka ialah para aktivis Fidder: Filistin Dayanisma Dernegi (in turkish) alias Palestine Solidarity. Perlu segmen tersendiri untuk membahas mereka.

Ini dia para High Quality People:

1. Caring and Loving
"Sister listen, i'm your brother, if you need money, help, anything, i always here. You just call me, and i will help you"

Entah sudah berapa kali ku dengar mereka berkata seperti itu. Dan kami hanya menjawab, " yes, of course, syukron katsiron!"

"You are my amanah, i don't wanna you are sick, confused, lost, or anything. If you are happy, i'm happy!" Mereka juga selalu ingin kami mendapat yang terbaik. Gak pernah tega membiarkan kami membawa koper yang berat, selalu memastikan GPS kami terpasang dengan benar, memastikan kami sudah sampai hotel, memastikan kami tidak tersasar, memastikan kami puas dengan narasumber, dan banyak lagi! Its really sweet meen! 😂

Pasalnya, kami belum pernah bertemu sebelumnya. Kesamaan kami hanya lah orang-orang yang turut berjuang merebut AlQuds.Tapi kepercayaan yang terjalin amat luar biasa. Bahkan brother pernah menitipkan kunci mobilnya pada kami.

Betapa konsep persaudaraan Islam dibangun dengan saat Indah. Lalu jadi teringat dengan "brother and sister" di Unpad. Sudah aku berlaku demikian? Rasanya belum 😂😂 maafkan Qoon gaiss!

2. Taktis!
Eumm..maybe we need 15 minutes? | No, 10 minutes for packing | oh, okay!

30 minutes for interview? | its too long, i think 5 minutes | Hahaha! no, its deep interview brother | aaa..15 minutes maybe (dan akhirnya berlangsung selama 40 menit, wkwk 😂)

Begitulah..bersama brother kami hidup dalam hitungan menit. Semua rigid, tepat waktu, karena jadwal mereka begitu padat. Penuh dengan meeting dan meeting.

Kami baru berkoordinasi hari senin, pada hari selasa semua sudah siap. Barang barang untuk bantuan (selimut, zaitun, batu bara), tiket pesawat menuju Turki Selatan, daftar panjang para pengungsi, translator, dan banyak hal lainnya. Luar biasa cara mereka bekerja begitu cepat dan rapih! Salut!

Rasanya derajatku dengan mereka semakin terbentang jauh. Aku teringat kerjaku di kampus yang masih lelet, ngaret, dan tidak rapih. Ah, bukankah kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia? 😂

3. Asma Allah sebagai titik koma
"Engga b*go, yang bener tuh gini, anj*ng emang kan t*i"

Nah, biasanya kalimat seperti ini yang sering aku dengar di lingkungan kampusku. Kalimat yang sering membuat telingaku panas dan tidak nyaman. Namun, para brother ini beda.

Tiap omongan mereka selalu bikin adem, kayak:
"Insya Allah we will go back to AlQsa, insya Allah"
"Wah from Indonesia? Masya Allah, Alhamdulillah"
"is it good? Alhamdulillah.."

dikit-dikit Alhamdulillah, Masya Allah, Insya Allah, kalo ada berita buruk Subhanallah. Terkadang juga ada selipan doa. Lumayan banget buat nambah-nambahin pahala, dan pastinya jadi inget sama Allah terus. 😄😊

Karena tiap perkataan yang keluar akan dimintai pertannggungjawabannya bukan?

4. Obrolan Santai
"Kalau ingin lihat kualitas seseorang Qoon, lihat dari obrolan santainya, apa yang mereka diskusikan?" begitu kata guruku.

Maka, waku itu pukul 3 dini hari. Langit masih gelap. 2 brother mengantarkan kami menuju bandara. Aku masih terkantuk-kantuk melanjutkan tidur yang terpotong. Tapi samar sama mereka berdua mengobrol semangat sekali.

Tebak apa bahasannya? Palestine, AlQuds, kebijakan pemerintah, Syiria, Turki, Iraq, Amerika, Israel. Jam 3 pagi loh! Masya Allah 😂😂

Thats it gais! The High Quality People! Sebuah tamparan keras untuk Qoon yang masih super Low Quality 😂😂

Yuk, mari berbenah!

You Might Also Like

0 komentar

Instagram