Milik Kita #TurkeyProject

11/05/2016 12:00:00 AM

Hari ini selat Bosphorus masih ramai seperti biasa. Ratusan kapal datang dan pergi dari penjuru dunia. Ada para pedagang, diplomat, hingga para pencari ilmu.

Aku langkahkan kaki menuju pusat peradaban dunia ini. Benteng kokoh yang menjulang setinggi puluhan meter memagari Istanbul di sepanjang Selat Bosphorus hingga tepi Laut Marmara. "Sugguh sebuah mahakarya arsitektur yang dipadu teknologi paling canggih," ucapku dalam hati sambil meraba tiap detil dinding benteng.

Istana Topkapi dijaga ketat oleh para pengawal Istana. Benteng dan pengamanan berlapis menjaga para petinggi Dinasti Turki Utsmani. "Salam hormat duhai para pemimpin! Kau tinggikan Islam hingga bergema di tiap penjuru bumi" gumamku haru sekaligus bangga. Ingin sekali rasanya suatu hari nanti, aku mampu memiliki peran berarti untuk tingginya kekhalifahan Islam.

Aku percepat langkahku menuju pusat Ilmu pengetahuan. Sebuah bangunan megah, kokoh, eksotis, dan indah. Dirancang oleh arsitektur ternama, dibalut marmer kualitas nomer satu, dan dihiasi detil kaligrafi indah tiada dua. Betapa aku mencintai tempat ini. Ialah Masjid Sultan Ahmed, Hagia Sophia, dan Blue Mosque.

Ketiga masjid ini selalu ramai. Ayat AlQuran, hadits, dan ilmu ilmu Allah selalu bergema di dalamnya. Lingkaran-lingkaran kecil penuh kebaikan selalu ramai memadati serambi masjid. Ada yang belajar hadits, tafsir AlQuran, Astronomi, Kedokteran, Matematika, Kimia, dan banyak lagi. Senang melihat anak-anak muda bergitu bersemangat dalam ilmu pengetahuan dan kebaikan.

Aku mematung di tengah serambi Blue Mosque. Hatiku bergemuruh hebat. Ada degup yang menyesakkan di dalam hatiku. Kutahan mati-matian agar air mataku tidak tumpah. Mukaku memanas.

Kalian tahu kenapa?

Satu persatu lingkaran-lingkaran kebaikan itu hilang. Gema asma dan ilmu-ilmu Allah meredup hingga lenyap. Tak berbekas.

Berganti muda mudi, tua dan muda berkalung kamera. Sibuk berfoto dan bergembira tanpa menyadari makna. Ada yang bertato hingga berpakaian bebas terbuka. Bahkan kulihat tiga anjing tidur di antaranya.

Ah, dahulu ini milik kita kawan. Tidakkah kau rindu?

Maka berjanjilah padaku untuk memperjuangkannya kembali.

-Istanbul, 30 September 2016.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram