Re-branding Palestine #TurkeyProject

11/05/2016 12:03:00 AM

Haloo! karena saya anak Komunikasi yang sedikit banyak belajar masalah 'branding', rasanya menarik jika membahas isu ini dari sudut pandang tersebut.

Branding! Sederhananya, "apa yang terlintas dibenak kamu tentang suatu objek"

Misal, presiden RI kita, Joko Widodo. Kalo jawaban kamu Sederhana atau Merakyat, berarti pakar Public Relations yang mendesain branding Pak Jokowi ini telah sukses besar!

Sekarang saya beri waktu tiga detik, jawab dalam hati pertanyaan ini, ga boleh gugling dulu ya, wkwk:

"Apa yang terlintas dibenak kamu tentang Palestina?"

Dari hasil riset sederhana dan tidak valid (tanya temen kampus dari berbagai segmen 😂), ada dua garis besar yang bisa ditarik: perang dan ekstrimis.

Definisi perang sepertinya sudah jelas. Nah, definisi ekstrimis di sini adalah Islam garis keras (berarti ada Islam garis loyo ya 😂😂). Pemeluk Islam yang dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan agamanya. Dekat juga dengan islam fanatik, dan terorisme.

Duh duh, branding Palestina masih buruk ternyata. Sepertinya saya harus turun tangan, wkwkwk (minta ditampol 😂)

Siapa yang membuat branding Palestina buruk? Jawabannya media.

Semua hal yang ditayangkan di media, tentang Palestina akan menjadi branding bagi isu ini. Sayangnya, media mainstream Indonesia; Kompas, Tempo, Jakarta Post, Jawa Post, dan Metro Tv, pada maret 2016 lalu abis main tuh ke kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Juudul berita yang saya temukan di KOMPAS.com pada 28/9/2016 seperti, "Simon Peres, Pejuang Perdamaian Palestina-Israel Hingga Akhir Hayat"

Bak!

Sedangkan judul berita di TEMPO.co seperti "Netanyahu: Sudah Waktunya Hubungan Israel-Indonesia Berubah" atau "Peneliti Israel Sumbang Uang Penghargaan untuk Palestina"

Kan bikin kesel 😬

Silahkan teman-teman analisis sendiri keberpihakan media tersebut. Padahal jelas-jelas tertuang dalam pembukaan UUD 1945:

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Media-media ini saya rasa mengerdilkan isu Palestina. Orang-orang melihatnya hanya sebagai isu peperangan antara Palestina dan Israel. Ini hanya tentang perebutan wilayah yang tak kunjung usai.

Citra selanjutnya adalah Ekstrimis. Hal ini tercipta saya rasa karena pelaku yang menggaungkan isu Palestina adalah para aktivis Dakwah. Di Indonesia loh ya, di negara lain, seperti Inggris atau Belanda isu Palestina sudah digaungkan oleh masyarakat luas. (Eniwey, asik kali ya kalau Dian Sastro atau Nicholas Saputro bahas Palestina di medsos mereka 😂😂)

Dan lagi-lagi, media juga sudah menciptakan branding negatif tentang aktivis dakwah. Hal ini akan membuat banyak orang jaga jarak jika sudah menyangkut isu Palestina.

"Biar lah orang Palestina yang menyelesaikannya. Biarlah para tetangga, kawasan timur tengah yang membantunya. Kami, rakyat Indonesia rasanya terlalu jauh jika harus ambil peran juga, toh masalah di sini juga sudah terlalu banyak." Begitu kira-kira opini masyarakat yang media inginkan.

Padahal ini urusan umat Islam sedunia. Permasalahannya sudah teramat genting, hingga tema dalam International Al-Aqsa Conferrence 2016 ialah "Al-AQSA DALAM BAHAYA" (mosok? bahaya banget nih? jawabannya next artikel ya 😉)

Perihal,
Berapa banyak perbandingan korban jiwa Palestina dan Israel?
Berapa banyak perbandingan wilayah Palestina dan Israel?
Berapa jumlah tanah yang dirampas secara ilegal?
Berapa banyak catatan kejahatan perang yang dilakukan Israel?
Siapa penyumbang dana terbesar dalam peperangan ini?
Mengapa Palestina masih mampu bertahan hingga sekarang?
Adakah hubungannya dengan ISIS? kisruh Aleppo? Iraq? Iran?
Mengapa Al-Aqsa menjadi rebutan sejak ribuan tahun lalu?

Dan banyak lagi hal penting yang tak diinformasikan oleh media.

Lihat kan, sebuah tantangan besar untuk me-Re-branding isu Palestina. Nah, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan #TurkeyProject ini. Mari kita curahkan pikiran, ciptakan ide-ide terbaik, matangkan konsep, lalu eksekusi!

Saat ini telah terkumpul 20 orang yang tergabung dalm tim untuk me-Rebranding Palestine. Doakan kami berhasil ya!

Mau join juga? 😉😉

You Might Also Like

0 komentar

Instagram