11/05/2016 12:18:00 AM
Mari aku ceritakan tentang hari ini.
Sebuah hari yang luar biasa. Hari yang penuh harap. Takut.
Bahagia. Senang. Bersyukur. Semua jadi satu. Dan berakhir dengan deg-degan. Ah
apa ini namanya?
Aku sulit menjelaskan. Tapi muncul begitu saja. Mungkin
kurang baca Al Quran. Itu kan obat hati.
Hari ini aku sangat produktif. Pagi hari berhasil
kuselesaikan sebuah grand design untold story di bawah jam 10. Lalu setelah itu
bersiap menuju Annahl untuk cerita Untold Story.
Sebelumnya masih sempet pesta mecin sama Khalida.
Oke fix. Tulisan ini kayak anak kecil. Maafin aku. Tapi aku
butuh ini.
Rasanya seneng banget abis berbagi cerita tentnag palestina.
Entah. Ada rasa bahagia melihat muka muka yang berganti ganti ekspresi. Kadang
penasaran, kadang tertegun, kadang bingung, kadang tertawa.
Tapi mendengar testimoni mereka setelah acara, aku jadi
makin bahagia. Perasaan semacam, oh God im ALIVE! Hidup men!
Nikmat mana lagi yang kau dustakan.
Sorenya geng video plus plus nongki-nongki di Griya. Aku
super takut. Bawain materi palestina untuk mereka. Takut terlalu berat. Takut
menyinggung. Takut mental. Tapi dian menguatkan aku.
Baru ngomong sama temen sendiri aja udah takut. Gimana coba
rasanya jadi Nabi Musa, menyampaikan kebenaran sama Raja yang paling
membangkang sejagad raya, Firaun.
“Robbi srohli sodri wa yassirli amri wahlul uqdatammillisani
yafqohu kauli”
Doa yang sama seperti nabi musa aku lafalkan berulang-ulang.
Lalu aku sampaikan.
Seperti biasanya.
Aku makin seneng. Tau gak.
Materi yang biasa aku sampaikan untuk para aktivis masjid,
sekarang di denger sama anak yang suka nongki-nongki dan nonton konser. AKu
makin seneng.
Ya Allah, saksikan lah sudah aku sampaikan. Sisanya
kuserahkan padamu.
Ya Allah, saksikanlah. Gerakannya telah aku mulai. Maka
selalu kokohkan langkahku. Barakan semangatku. Buat ia tidak pernah padam.
Ya Allah, saksikanlah. Ya Allah …
Jaga Qoonit terus ya. Sayang sama Qoonit terus ya. Walaupun
Qoon lagi bandel, jangan ditinggalin. Ingetin Qoonit terus. Arahkan selalu
tetap di jalan-Mu. Amin.
Ya Allah, terima kasih atas kesempatan luar biasa ini.
Kesempatan dibukakan hati nya, dan matanya untuk mengerti masalah Palestina.
Untuk mengerti kondisi umat Islam dan konspirasi global di bumi ini.
Terima kasih kesempatannya menjadikan Qoonit mampu berbica di
depan temen-temen yang lain. Walaupun sebenernya Qoonit belum pantas. Terima
kasih untuk memperlancar lisanku. Gak gemeteran lagi. Gak canggung lagi.
Terima kasih menjadikan Qoonit hingga sekarang ini. Ya
Allah, terima kasih :D
0 komentar