Beda Raga, Satu Jiwa #TurkeyProject

11/05/2016 12:02:00 AM

Kalian tahu Mauritius?
Sebuah negara kecil di tengah belantara Samudra Hindia. Pulau itu hanya titik jika kita lihat di Peta Dunia. Letaknya dekat dengan Madagaskar, jauh dari mana pun.
Kalian tahu Senegal?
Sebuah negara kecil di ujung barat Benua Afrika. Dekat dengan Mali dan Maroko.
Banyak lagi negara terpencil yang baru aku ketahui hari itu. 400 orang dari 30 negara se-Asia Pasifik berkumpul di Istanbul, Turki.
Jauh-jauh terbang dari negaranya dengan tantangannya masing-masing. Tak terbayang, perwakilan dari Maritius harus terbang belasan jam di atas Samudera Hindia. Berkorban waktu, tenaga dan uang.
Tiap orang punya kisahnya sendiri. Pun begitu denganku. Namun, syukur tak hingga Allah sertakan aku bersama 24 delegasi dari Indonesia.
Apakah yang membuat 400 orang dari 30 negara mau-maunya berkumpul di Istanbul? Segenting itukah?
"Al Aqsa dalam Bahaya"
Begitu tema Konferensi Al-Aqsa Internasional ke-8 di tahun ini.
Beragam negara, bahasa, warna kulit, dan budaya, jadi satu. Pun semua pasti memiliki masalah di negaranya masing-masing. Tapi hari itu, kami semua berkumpul untuk memikiran dan peduli pada masalah yang terjadi di Al Aqsa, di Palestina.
Ratusan Doktor, pakar, syeikh, ulama, politikus, NGO, berkumpul mencurahkan pikiran dan rasa cintanya untuk Palestina. Pun para delegasi dari Indonesia, semua orang penting yang memiliki peran dan telah berkontribusi besar untuk Palestina. Tinggal aku termenung, bisa ikut serta dalam rombongan penuh kebaikan ini. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Hingga berguncang sebuah podium saat seorang Doktor dari Al Jazair mengutuk kebengisan Israel. Suaranya menggelegar memenuhi ruangan. Dengan berapi-api, ia mengajak para peserta membela dan peduli pada Al-Aqsa.
Juga seorang lelaki yang harus terisak di tengah-tengah penampilannya, saat ia menyanyikan sebuah lagu tentang Al-Aqsa.
Juga ratusan peserta yang berlinang air mata, saat video tentang harapan kemerdekaan Palestina diputar.
"Kita akan berkumpul di Al-Aqsa, kita akan salat berjamaah di dalamnya, sama seperti Salahudin Al Ayubi dan Pasukannya, sama seperti Umar bin Khattab dan pasukannya, insya Allah.." ucap seorang Doktor mengakhiri pidatonya.
Hari itu aku benar benar mengerti makna dari, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (QS. Al Hujurat: 10)
Persaudaraan dan rasa cinta kami tak dihalangi oleh batas batas teritorial. Cukuplah Allah dan Rasulullah dalam hati, maka kau dan aku bersaudara. Masalamu adalah masalahku, perihmu adalah perihku, bahagiamu bahagiaku.
Maka di sebuah forum nan syahdu seusai Salat Subuh berjamaah. Kami, perwakilan dari 30 negara Asia Pasifik, berjanji untuk melakukan sesuatu usai konferensi ini usai. Berjanji untuk bergerak menggaungkan kecintaan Al-Aqsa sepulang kembali ke tanah air.
- Ditulis saat meninggalkan Istanbul menuju Jakarta. 18.46 waktu setempat.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram