Mempesona

7/04/2016 12:07:00 AM

"Dengar baik-baik ya. Ada yang lebih penting dari skill, deretan pengalaman organisasi, atau tingginya IPK kamu. Etos Kerja! kalau baru awal interview aja udah telat, langsung saya coret CV-nya. Gak peduli sekeren apapun. Terlambat berarti tidak menghargai dirinya dan orang lain."

Ujar seorang wirausahawan wanita berumur 35 tahun yang saya temui dalam perjalanan. Sebuah nasihat yang membekas dan saya pegang erat-erat hingga hari ini.

Sebuah sikap kerja, karakter yang baik, profesionalitas, ternyata di atas segala-galanya. Bahkan mengalahkan aspek kognitif, dan skill yang berusaha kau kuasai habis-habisan.

Kemampuan dan aspek kognitif mungkin bisa dibentuk di bangku sekolah dan kampus. Tapi sikap dan kepribadian yang baik harus dibentuk sejak seorang manusia sedang belajar merangkak. Tempatnya dimana pun, di rumah, di jalan, di sekolah, bahkan di kamar mandi sekali pun. Waktunya kapan pun, saat makan, mengantri, ujian, mengerjakan tugas, bahkan saat bermain.

Hal ini harus terus dipupuk, dipelihara, dan dilatih dengan baik sepanjang hidup. Hingga saatnya nanti kebiasaan ini akan memunculkan integritas pada diri manusia.

Dalam Islam, kami sebut ia dengan akhlak.

Begitu pentingnya akhlak ini, hingga bahkan bisa memasukkan seorang wanita yang rajin Salat Malam ke dalam neraka. Kenapa? ternyata ucapannya sering menyakiti orang lain.

Pun Rasulullah SAW berhasilnya menyebarkan Islam di semenanjung Arab dengan modal awal akhlak yang ia bangun sejak kecil. Tabligh berarti menyampaikan, Amanah, dapat dipercaya, Fatonah, cerdas, dan Siddiq, jujur.

Karier berdagangnya sukses. Dengan akhlak mulianya ini pun ia berhasil menggaet wanita bangsawan, Siti Khadijah menjadi istrinya. Bahkan, musuh pun tetap mempercayai Rasulullah dalam urusan urusan duniawi.

Dan akhlak ini sifatnya universal. Ia dibutuhkan dan disukai semua manusia di bumi. Bukankah kemampuan dan kecerdasan setinggi apapun tanpa akhlak yang baik berarti kehancuran?

Jadi, selamat berproses menjadi manusia dengan pribadi mempesona kawan! Ini penting untuk kehidupan dunia dan akhiratmu.

Pun yang menulis sedang belajar memilikinya juga.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram