Katanya wanita sulit dimengerti.

Semua juga tahu, makhluk satu ini suka sekali bercermin. Kapan pun dan dimana pun. Dimana ada cermin, di sana ada wanita yang sedang mematut matut diri.

Bercermin berarti ingin selalu tampak sempurna. Meminimalisasi kekurangan pada penampilannya. Sering kulihat mereka sibuk sekali bercermin selesai Salat. Merapihkan rambut, atau kerudung, memoles bedak, dan pelembab bibir, atau menggambar kembali alis mereka.

Namun, jarang sekali kulihat mereka bercermin sebelum Salat. Padahal momen ini ialah saat seorang makhluk berbincang dengan Penciptanya. Sampai-sampai tak sadar mukenanya terbalik, menerawang, atau rambutnya terlihat.

Apakah tidak penting tampil sempurna dihadapan-Nya?

Katanya wanita sulit dimengerti.

Jika diajak berhijab, alasan andalannya pasti "hijabin hatin dulu deh". Duh duh, memang kalau ada perintah Salat, bisa beralasan "Salatin hati dulu deh".

Kedua perintah itu sama sama wajib bukan?

Alasan lainnya belum siap. Masih senang bermaksiat. Apakah saat kita salat, tapi masih bermaksiat, Salatnya harus dihentikan? Justru harus selalu dijaga dan ditingkatkan kualitasnya bukan? Pun begitu dengan berhijab.

Katanya wanita sulit dimengerti.

Mereka sangat membenci lelaki jelalatan. Apalagi sampai melecehkan anggota tubuhnya. Tapi di sisi lain, mereka berpakaian seakan menginginkan hal tersebut. Pakai rok mini, baju seksi, sambil teriakkan kebebasan "Tubuhku hakku". Lalu mencaci lelaki yang tak mampu menjaga nafsunya.

Dan banyak lagi hal yang sulit dimengerti dari wanita.

Jadi mengapa wanita sulit dimengerti? Mungkin jawabannya karena mereka selalu ingin dimengerti.

Mulai saat ini, sepertinya wanita harus berpikir lebih jauh. Sesungguhnya semua aturan yang harus wanita jalani, karena Penciptamu benar-benar mengerti kamu.

Kamu sudah dimengerti, bahkan sebelum kamu ingin dimengerti.