Diam Diam Cemburu

7/04/2016 12:04:00 AM

Diam-diam ada yang cemburu padamu. Ia berikan semua perhatian dan kebaikan, tapi tak begitu denganmu. Ah, apa ini yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?

Sejak pagi buta saja kau sudah sibuk dengan kesenanganmu. Tak berkedip matamu melihatnya. Apa itu namanya? Copa America Centenario dan Piala Eropa 2016 ya?

Yaampun, padahal saat itu, Ia turunkan jutaan maalaikat-Nya ke bumi, menyebar ke seluruh penjuru. Mencari orang-orang terpilih untuk diaminkan harapan dan ampunanannya.

Sahur menjelang. Koar-koar imam masjid dekat rumahmu mengingatkan. Tapi perhatianmu masih saja asik pada layar kaca. Padahal tak lebih dari sinetron mendadak religius atau lawakan receh artis ibu kota.

Yaampun, padahal waktu sahur ialah saat-saat penuh keberkahan. Ia dan para malaikat bersalawat untuk orang-orang yang sedang sahur.

Matahari merangkak naik. Saat-saat indah, hingga Ia jadikan sumpah, "Demi waktu Duha" begitu kata-Nya. Tapi rupanya kau masih terlelap di balik selimut, terlelap sambil mendengkur.

Yaampun, padahal seharusnya kau bersedakah, bersyukur atas nikmat 363 ruas tulang yang masih Ia anugerahkan padamu.

Matahari tepat di zenit. Ah, siang hari semakin kecil saja harapan mendapatkan perhatianmu. Tentu kau sibuk dengan urusan-urusanmu yang panjang itu bukan?

Waktu berbuka tiba. Mungkin nikmat luar biasa pada waktu ini bisa menyadarkanmu? Ah, rupanya tidak. Kau lebih asik tertawa lepas bersama kawan-kawanmu. Acara bukber katanya. Menyegerakan berbuka, mengakhirkan salat Maghrib dan Isya. Ups!

Yaampun, padahal saat berbuka ialah waktu-waktu diijabnya doa-doa. Tak adakah harapan yang ingin kau panjatkan?

Setelah berbuka, kini tenagamu telah terisi kembali. Waktu yang tepat untuk mencurahkan seluruh perhatianmu pada-Nya!

Ah rupanya tidak, perutmu terlalu penuh dengan makanan. Lalu tanpa merasa bersalah kembali memeluk guling di atas kasur empukmu.

Tinggal aku sendiri, yang seharusnya ditugaskan oleh-Nya mencatat semua amal baikmu mati kebosanan.

Duh duh, padahal di bulan ini Ia sudah turunkan berjuta-juta rahmat, berlipat-lipat pahala, dan seluas-luas ampunan. Seperti ini kah kau membalasnya?

Kau tidak tahu saja, diam diam Ia cemburu.

Sumber Al-Quran dan Hadits:
"Makanan sahur adalah makanan yang barakah maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun seorang dari kalian hanya sahur dengan meneguk air, karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur”. (HR. Imam Ahmad)

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari-Muslim)

“Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka.Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkanampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).

”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi )

"Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’.

"Tak ada yg lebih cemburu melebihi Allah. Karena itulah, Dia mengharamkan kekejian. Dan tak ada pula yg lebih senang terhadap pujian melebihi diri-Nya." (HR. Bukhari)

You Might Also Like

0 komentar

Instagram