Delivery Man

1/19/2016 02:51:00 PM

"Kondisi di sini serem banget Qoon, mau aku ceritain?" pertanyaan yang langsung aku sambut dengan,

"Mauuu, cerita ceritaaa!" seperti biasa gak nyantai.

"Perancis saat ini negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di Eropa Qoon. Banyak pendatang dari Maghreb (Aljazair, Moroko, Tunisia), Turki, Serbia dan ex Yugoslavia.

Dari tahun kemarin sudah banyak aksi teror. Penembakan Charlie Hebdo yg bikin kartun Nabi Muhammad. Terus rasisnya tambah besar. November ada penembakan di beberapa tempat di Paris.

Seminggu kemudian ada penyerangan di Marseille. Seorang ibu-ibu pake jilbab ditusuk. Ada juga oang yahudi yang diserang sama orang yang berbaju ISIS. Bulan oktober deket rumahku ada yg menggal kepala.

Tiga hari yang lalu deket rumah juga ada yg nabrakin mobil ke masjid, terus ditembak sama tentara pelakunya. Serem banget kayak penyerangan tiap bulan gitu" paparnya panjang lebar.

Oiya, perkenalkan, namanya Maya. Mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah S2 di Perancis. Mba maya ini klien Kanan Studio, tapi kesamaan visi membuat hubungan kita layaknya saudara. Yap, saudara se-Iman.

Aku menyimak sambil bergidik ngeri, hanya bisa beristighfar, sekaligus bersyukur kondisi tempat aku tinggal tidak sepanas itu.

Lalu, coba simak bagian terbaiknya!

"Karena itu Qoon, aku ngerasa harus melakukan sesuatu! aku pengen sebarin video dan infografis ke orang-orang di sini. Biar mereka tahu bagaimana Islam yang sebenarnya!"

Deg!

Hatiku meleleh.

Posisinya yang minoritas dan panasnya kondisi sosial tidak urung membuatnya hanya diam.

Ia ingin sekali orang-orang tahu bahwa Islam agama yang damai dan penuh kasih sayang.

Ia tahu benar kewajibannya untuk menyampaikan. Setiap manusia adalah dai bukan?

Jika diksi "dai" membuat kalian tidak percaya diri, mari kita sederhanakan dengan:

Setiap manusia memiliki kewajiban untuk menyampaikan bukan?

"Sampaikan lah walau hanya satu ayat" (HR.Bukhari)

Mulai saat ini kita sepakat untuk meluaskan makna dai. Ialah mereka yang menyeru pada kebaikan. Caranya sesuai kemampuanmu: lewat video, infografis, komik, drama, tulisan, ngobrol langsung, seminar, apapun itu.

Coba tengok suri tauladan kita, Rasulullah SAW saat menerima wahyu untuk berdakwah secara terang-terangan.

Kalau saja Rasulullah mau mengelak, Beliau punya segambreng alasan untuk tidak tidak melakukannya.

"Saya kan baru sebentar mengenal Islam"
"Ilmu saya belum cukup"
"teman teman saya sedikit, siapa yang akan membantu saya?"
"Mereka para pembesar Quraisy, pasti saya akan dimusuhi"

Tapi, bukan Rasulullah namanya kalau begitu.

Tanpa babibu, Rasulullah langsung naik ke bukit Shafa, mengumpulkan banyak orang, lalu menyampaikan kebenaran dari Tuhannya.

Pun seringkali kita membuat seribu alasan untuk tidak menyampaikan kebenaran. Merasa tidak pantas, belum cukup ilmu, takut dibilang sok suci, takut dimusuhi.

Padahal tugas kita hanya menyampaikan, walau satu ayat! Sisanya biar Allah yang selesaikan.

“Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim]



You Might Also Like

0 komentar

Instagram