(Katanya) Orang Jakarta

11/28/2015 04:26:00 PM

Ngakunya si orang Jakarte, nyatanya ga tau apa apa tuh.

21 tahun hidup di Jakarta.

Yaah..potong deh 3 tahun ada di Nangor.

Ternyata hidup aku begitu mudah dan bahagia.

Baru setelah aku menjalani liputan Berita Mendalam, tugasnya abang paling spesial, Abang Sahala, aku baru mengerti apa maksud dari kalimat "Jakarta keras bung!"

Keras!

Keras bung!!

Selama ini, aku selalu dianter jemput kemanapun sama umi, abi, atau abang. Jadilah ga ngerti jalanan ibu kota. Hehehe

Akhirnya aku merasakan kerasnya jalanan ibu kota. Aku merasakan super tremor dan bisingnya suara deru deru bus metromini. Aku merasakan penuh sesaknya busway pada saat jam pulang kantor.

Penuh sesak di sini benar benar dalam artian penuh sesak. Badanmu saling menempel dengan penumpang lainnya (Alhamdulillahnya perempuan semua), panassss, susah nafas, macet, berdiri, orang orang pad ngeluh! Lengkap! Lengkap sudah semua penderitaan :)

Aku cuma bisa istighfar sepanjang perjalanan. Sambil menguatkan mental, kalau Qoonit bisa melalui semua ini. Mental aku diuji layaknya naik Mahameru. Rasanya mau keluar dari busway, tapi ga bisaaa :'(

Ya Allah, ini bener bener gak manusiawi menurut aku!

Gak sepantasnya pemerintah DKI Jakarta memperlakukan rakyatnya seperti itu!

Dan yang aku rasakan baru satu hari. Bisa dibayangkan kalau itu jadi rutinitas? Oohhhh noooo! Big no!

Akhirnya, perjalanan menapaki ibu kota ini menuaaiii berjuta hikmah! Aku benar benar terjun langsung melihat orang orang so sweet yang berjuang keras mencari rizki-nya Allah :'')

Aku menyaksikkan kerasnya transportasi ibu kota. Kakek kakek penjual peniti. Pemuda yang menjajakkan oppak. Anak anak yang mengamen. Dan ibu ibu yang menjadi kenek bus metromini.

Garis wajah mereka keras. Menunjukkan beratnya hidup yang harus mereka jalani. Kata kata yang keluar keras, tak ada lagi ramah tamah dalam kamus mereka.
Ah, kalian...

Berapa rupiah yang kalian dapatkan satu hari? Bisakah bersekolah? Bisakah membeli baju, sepatu, tas? Bisakah berkuliah? Bisakah belajar? Bisakah membeli makan? Bisakah menghidupi keluarga? Bisakah mainan after effect? bisakah mainan corel draw? Bisakah? Bisakaaahhh???

Ya Allah...."nikmat apa lagi yang kau dustakan"

Hey hey! Qoonit! Ya aku berbicara padamu!

Masih bisakah kau mengeluh macam macam? Masih bisakah kau menuntut macam macam?

dasar perempuan tidak tahu diuntung!

Sadar sadarlah... Jadilah sebaik baik hamba Allah..
Amiinn...
Teruntuk Qoonit kepada Qoonit :)
Kalau kamu mau juga boleh sii, hehehehe

You Might Also Like

0 komentar

Instagram