Moeslimah, Yes I am!
1/21/2014 03:45:00 PM
Baru saja turun dari bus jurusan Lebak Bulus-Tasik, hujan
deras langsung menyambutku saat itu. Angin kencang berhembus membuatku harus
kuat-kuat memegang payung oranye ini. Waktu itu pukul sembilan malam dan aku
baru tiba kembali di Jakarta.
Malam hari yang ramai di Pasar Rebo, seperti
biasa, dengan guyuran hujan yang deras dengan efek angin kencang sehingga
membuat siraman derasnya hujan disorot lampu jalan dan kendaraan terlihat sangat eksotis, bergoyang-goyang
seirama angin. Efek suara klakson dan derasnya hujan juga semakin menambah
kerennya malam itu. Ah~ simfoni Jakarta..
“Wooaw..” Aku sampai berhenti dan terperangah dengan pemandangan
tadi, pengen di-videoin andai kameraku anti air, haha.. Aku lalu berjalan menuju angkot merah bernomor 09 untuk sampai ke
rumahku. Tidak lama berselang, angkot yang kutunggu itu datang. Aku tutup
payungku dan masuk ke dalam angkot,
Cewek 1 : Aduh..aduh..aduh!
Aku yang baru masuk dan merasa tidak berbuat seseuatu yang
aneh, kaget dan bingung, kenapa remaja putri ini ber-aduh aduh. Saat ku tengok,
baru aku sadari ternyata payung yang aku tutup tadi meneteskan air pada kakinya
sehingga dia kesakitan, haha..engga deng.
Qoonit : eh, eh, maaf ya mbak, maaf yaa.. *dengan muka penuh penyesalan*
Aku langsung meminta maaf dan duduk di pojokan angkot. Agak lebay ya anak itu, ketetesan air hujan,
kek ketetesan air keras, batinku dalam hati. Kemudian menyadari, tidak
semua orang sama sepertiku yang masih bisa tersenyum walau kesiram air
lindasan mobil.
Angkot melaju, dan perjalananku kali itu di temani oleh
ocehan empat remaja putri. Kalau terkaanku benar, keempat remaja cantik itu saat ini
berusia 17 atau 18 tahun, termasuk anak gaul dan populer di sekolahnya, tapi
bukan di sekolah mahal, haha.. entahlah. Gaya berpakaiannya berkiblat pada fashion barat sana.
Kaos lengan pendek,
ada yang mengenakan jaket jeans, dua orang bercelana jeans ketat, dan dua lainnya
menggunakan stocking bergambar
cewek-cewek bule. Karena stocking, tentu
membuat kaki mereka terbentuk jelas. Yah, mirip-mirip kaya gak pake celana,
hadooh..
Untuk semalam ini, pakaian mereka terbilang berani. Yah, aku
mengerti kalian yang sangat mementingkan fashion.
Satu orang di depanku duduk setengah tiduran, bersenderan hampir berbaring
(semoga kalian mengerti pose itu), tiga lainnya duduk seperti biasa.
Kalau abang angkot itu menengok ke belakang, akan terlihat
jelas, kekontrasan keempat remaja putri itu denganku. Duduk dipojokan,
mengenakan gamis pink berbunga-bungan, jilbab pink, dan sepatu running pink. Duduk
anggun seperti putri melihat ke luar jendelan #skip
Sepanjang perjalanan mereka berbincang tentang gelang:
Cewek 1 : Ih, gue pantes gak sih pake gelang ini?
Cewek 2 : Pantes aja, tangan orang mah beda-beda, b*go
Cewek 3 : Tau nih, yang penting mah pede aja b*go
Aku mendengarkan mereka sambil melihat gelang Baduy 4-rebuan
yang melingkar di tangan kananku dan memakainya dengan pede-pede aja, hahaa!
Cewek 4 : Eh, lu ikut gak besok kumpul?
Cewek 1 : *masih galau, ngeliatin gelang di tangannya*
Cewek 2: Galau nih gua, ikut ga ya?
Cewek 4 : B*go, ikut aja lah!
Cewek 2 : Seneng deh liat cipratan air kalo lagi dilindes
mobil, byuuurrrr! keren!
Cewek 3 : Elu seneng, yang lain kebahasan b*go!
Cewek 2 : Ih, keren b*go
Dan bla..bla..
Risih banget dengernya, kata b*go udah kayak tanda koma
dipakai dalam percakapan. Diulang dan diulang, hoff..Ya Allah semoga mereka bisa jadi akhwat solehah yaa, amiiin.
Cewek 1: Kiri bang!
Mereka pun turun dari angkot.
Cewek 2 : Yah masih ujan!
Karena masih hujan dan seperti ceritaku di awal tadi, mereka
terkena air hujan hebohnya sama seperti terkena air keras, mereka turun dari
angkot sambil berteriak-teriak ala-ala remaja labil.
Cewek 1,2,3, dan 4 : Waaaa..waaaaaa…waaaaa….waaaaa *sambil
nutupin kepala pake tangan berharap bisa melindunginya dari guyuran hujan, dan
berlari kecil*
Tinggal aku sendiri penumpang di angkot, berusaha sekuat
tenaga menahan tawa melihat pemandangan empat remaja labil itu. Heboh banget
lah, huahahahaha! Abang angkot sebut saja Amin (27) dan temannya Ade (29) di
depan juga turut memerhatikan kejadian itu. Tetiba dengan wajah sinis sambil menoleh ke belakang, ke
empat remaja tadi,
Amin : Ih, mau merek
kali tuh! (bacanya merek, dengan pembcaan ‘e’ pada café)
Aku loading dulu,
merek? Merek tuh apaan yak? Merek-perek, OMAIGAT! Aku tau artinya!
Mungkin yang belom tahu: Perek itu bahasa slank, bahasa preman, artinya
Perempuan Eksperimen, perempuan yang bisa diajak kencan oleh lelaki mana pun.
Yah, mirip-mirip pelacur, lebih rendah lagi.
Girls....pernah kalian membayangkan dianggap serendah itu oleh abang
angkot?
Sama abang angkot!
Huoooowww... Harga diri telah hancur
berkeping-keping! Terjun ke titik terendah di muka bumi ini! Agak sesek mendengarnya
memang, kasihan sekali empat remaja itu.
Selanjutnya ini percakapan Amin dan Ade,
Ade : Haha, iya bener mau merek!
Amin : Iyakan! Bajunya aja kayak gitu
Ade : Kan orang jadi mau nyolek!
Amin : Iyak, cewek setan emang!
Ade : Selama ini yang disalahin selalu cowok, padahal yang
ngundangkan ceweknya!
Amin : Heeh, kalo bajunya begitu, kan kita jadi mau godain
Ade : Gak boleh marah tuh kalo dicolek, dia sendiri yang
ngundang
Amin : Iya, coba kalo
muslimah gitu, pake kerudung, kan orang males godainnya
Kalimat terakhir abang angkot langsung mebuat daun telingaku
berdiri.
Wow!
Ade : Iya bener, bajunya
rapih, gak ngebentuk, kita juga jadi ngehargain kan
Hellooo, yang kalian bicarain ada di belakang kalian, huahahaha.. #skip
Kalimat itu sering banget aku denger, tetapi dari mulut
kakak mentor, dari temen-temen akhwat akut yang kerudungnya udah lebar, masya
Allah.. “Akhwat, ditutup ya auratnya, biar kita terhindar dari niat buruk
seseorang” kira-kira seperti itu nasihat yang sering aku dapatkan.
Namun, saat itu, malam itu, di angkot, dengan daun telinga
sendiri, aku mendengarnya dari abang angkot yang kemungkinan besar belum membaca
hadits atau ayat tentang menutup aurat. Kalimat itu murni keluar dari hasil
pemikiran (maaf, sekelas abang angkot) Amin dan Ade.
Tetiba jadi merasa, Allah itu so sweeeet banget.
Terharu sampe mau nangis, ternyata Allah baik banget,
memerintahkan perempuan berhijab, tidak lain dan tidak bukan, salah satu manfaatnya,
ya untuk kebaikan si perempuan itu sendiri. Agar kita, para muslimah terhindar
dari insting para lelaki yang liar itu. Terhindar dari perilaku yang
merendahkan perempuan.
Tetiba, merasa Islam ialah agama yang super keren! Islam punya aturan sedemikian rupa, khusus untuk perempuan. Islam mau
para perempuannya menjadi perempuan yang terjaga dan terlindungi, betapa
berharganya para muslimah itu.
Tak perlulah kalian berpikir keras, kenapa harus
berkerudung? Kenapa bajunya tidak boleh ketat? Ini kan fashion jaman sekarang? Ini kan style
gue! Kenapa lu yang repot? Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Hadoooh, jawabannya sederhannya saja ladies..
Allah cuma mau
melindungi kalian.
Pikiranku melayang pada delapan jam yang lalu. Saat aku dan
teman-teman BKI menghadiri acara pernikahan teh Rikma (Jurnalistik 2008). Kami segerombolan
akhwat, terlihat sangat kontras dengan jilbab lebar mereka dan tamu lainnya, ya jilbabku memang
belum selebar mereka, maafin doong.. :(
Kadang aku suka berpikir, kenapa ya harus selebar itu?
Delapan jam kemudian, BOOM! Allah mengaturnya sedemikian rupa, aku sampai Pasar Rebo pukul sekian, naik angkot itu, bersama empat remaja labil, bang Amin dan Ade, Allah memberikan jawabannya,
lansung dari mulut lelaki! bang Amin dan bang Ade, love yooouuuu… hahaha :D
Tetiba merasa menjadi perempuan berharga, yang terjaga dan
terlindungi. Tetiba merasa sangat bersyukur selama ini selalu berada di
lingkungan yang baik, punya teman-teman yang baik, punya keluarga yang baik,
Alhamdulillah..
Yang selalu mengingatkan
Qoonit kerudungnya transparan, leher kamu keliatan
Qoonit panjangin lagi dong kerudungnya
Qoonit pake kaos kaki!
Qoonit rambutnya keliatan
Qoonit kok kerudung kamu gak sepanjang Nabila?
Qoonit baju kamu ngebentuk itu
Qoonit betis kamu keliatan
Qoonit..Qoonit..Qooniiiiiiit…..
Maafin Qoonit yang suka bandel teman-teman, huuu..
Banyak banget teman yang selalu mengingatkan aku,
Alhamdulillah..Alhamdulillaaaah..
So, girls..ladies..
Kita sangat berharga gaisss
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin : “Hendaklah mereka menghulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Ahzab : 59)
Bahwa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya tipis sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)
Belajar pelan-pelan, dulunya para akhwat-akhwat akut ini juga menggunakan celana jeans ketat loh, bahkan belum berjilbab. Bisa banget loh, tetep keren dan fashionable, tetapi tetap menutup aurat.
Perempuan sering jadi korban fashion. Kalau sudah diganggu, ya makan tuh fashion!
Belajar bareng-bareng yuk! Aku juga masih harus belajar banyak soal menutup aurat ini, Allah menghargai proses :)
Pada intinya....
Allah cuma mau melindungi kita ladies :)
0 komentar