Karena Masa Mudamu Sangat Berharga

11/11/2013 02:52:00 AM

"Nih, Qoonit dengerin umi ya, kalo mau jadi mahasiswa yang keren, jangan cuma pegang satu buku. Satu buku yang dianjurkan dosen sama kamu tambah buku-buku lainnya. Jadi pengetahuan kamu kaya! lebih dari temen-temen kamu."


Itu pesen umi aku yang sering diulang-ulang dulu, dan hanya aku jawab dengan
"iya..iyaaaa..." sambil males-malesan.
Belajar dari satu buku aja malesnya udah gak ketulungan, ini lagi pake buku-buku sunnah segala. Huweeeks :p 

Astaghfirullaah..

Sekarang hal itu kejadian beneran! dengan sifat paksaan tentu saja. Ini semua karena mata kuliah Wawancara yang tugas mingguannya adalah merangkum dan mengapresiasi buku. Kata-kata 'apresiasi' bagi anak jurnal seperti kata 'praktikum' bagi mahasiswa mipa. Mungkin lebih buruk, entahlah..

Mengapresiasi berarti memberikan kritikan, saaran, atau pujian pada buku tersebut. Rasanya seperti kami lebi tahu dari penulis buku tersebut. Tentu harus dilandaskan fakta atau informasi yang jelas. Jadilah kami, anak Jurnal, harus membandingkan satu buku dengan buku lainnya. Untuk satu materi saja, misal Wawancara Radio, kami harus membaca minimal tiga buku lalu membandingkannya. 

Pekerjaan ini sangat melelahkan karena selain bukunya yang fotokopian, tulisannya kecil, tidak berwarna, dan minim gambar ilustrasi, waktunya yang sedikit alias aku yang suka menunda-nunda pekerjaan. 

Foto kopian buku-buku yang harus dirangkum dan diapresiasi
Ini sangat membosankan! setiap mengerjakan apresiasi ini, coba tebak berapa kali aku melirik ke kanan, ke arah tempat tidurku.? sering sekali kawan, hahaa :D

Berikut adalah komentar Bang Sahala, seorang dosen yang selalu tersenyum saat mengajar dan selalu berhenti menjelaskan saat terdengan adzan, ketika ada mahasiswanya yang mengeluhkan buku yang minim ilustrasi:
"Memangnya kalian ini anak TK, buku harus ada gambarnya segala? kalian ini mahasiswa! sudah tidak butuh lagi itu gambar-gambar." *Jleb*

atau ketika ada yang mengeluhkan tentang buku yang tebal

"Saya heran sam anak Fikom, masa buku 300 halaman saja dibilang tebal. Coba lihat anak kedokteran. Bukunya sudah seperti bantal! bahasa Inggris lagi!"

makin JLEB JLEB!!

bang Sahala di kelas sedang mendengarkan presentasi mahasiswanya
Padahal ayat pertama yang turun adalah "Iqra'" artinya "Bacalah!"

Astaghfirullaaah...

Namun, tidak dipungkiri, tugas ini sangat meng-upgrade diri kami sebenarnya, tetapi entahlah, kenapa aku sulit sekali menikmati ini. Salah satu alasanku masuk Jurnal adalah ingin menjadi orang yang berpengetahuan luas. Ahooy! keren sekali menurutku para wartawan yang tahu segala hal itu. Namun, salahkan diriku ini yang sampai hari ini masih malas mebaca buku. 

Katanya mau jadi orang kece? 

AYO QOONIT SEMANGAAAT MENUNTUT ILMUNYAAA

Sekian, curhatan anak Jurnal.

11 November 2013, pukul 02.25.

Seharian ini dari pukul 05.00 pagi terus di depan laptop di seling makan, mandi, tidur satu jam, dan beli makan, sampai pukul 02.00 dini hari ini, dan tugas Wawancara masih kunjung belum selesai =.=


Karena masa mudamu sangat berharga dan waktu tidak dapat kembali :)

BISA-BISA-BISA! KUAT-KUAT-KUAT!

Semoga bisa menjadi seperti kopi dalam menghadapi berbagai masalah, makin panassss, makin wangiii, makin hepiiii :D

You Might Also Like

0 komentar

Instagram