Cara Pahlawan Bekerja
9/06/2019 01:02:00 PM
Jangan terburu-buru mengatakan hidup kita penuh kesialan,
hanya karena tak mendapatkan apa yang kita harapkan.
Jangan terburu-buru mengatakan aturan-aturan-Nya mengekang,
hanya karna menerima tatapan sinis kawan sepermainan
Jangan terburu-buru mengatakan hidup kita menyenangkan,
hanya karena kita bebas berekspresi lalu diliputi ketenaran juga kenyamanan.
Bukankah dibuang ke sumur yang dalam oleh saudara sendiri
sebuah kesialan? Siapa sangka, karena “kesialan” itulah Nabi Yusuf bisa menjadi
keluarga Istana.
Apakah menghanyutkan bayi ke sungai adalah sebuah kegilaan?
“Kenapa Allah turunkan perintah seperti ini?! Tidak masuk akal!” mungkin begitu
kalau kita jadi Ibunda Nabi Musa. Tapi Siapa sangka, justru itu jalan
keselamatannya, hingga Nabi Musa bisa menghancurkan seluruh kedurhakaan Istana.
Lihat? kita terlalu bodoh untuk menilai bagaimana Sang Maha
Raja bekerja. Maka, pilihan terbaik adalah untuk tetap taat pada-Nya, apa pun
kehendaknya.
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah:216)
0 komentar