Love Your Self

7/10/2018 09:56:00 PM

Walau judulnya agak sedih, tapi kita butuh kemampuan untuk "love your self". Menerima dan mencintai diri sendiri dengan baik.

Saat ini umurku 24 tahun dan Alhamdulillah belum menemukan kegalauan yang berarti. Kata orang sih namanya "Quarter Life Crisis". Walau belum 25 juga sih. Tapi Alhamdulillah saat ini masih Allah kasih jadi happy person gitu:

1. Liat burung terbang bikin barisan gue seneng.
2. Disenyumin tukang sampah hepi
3. Denger tukang angkot baca Quran hepi banget
4. Kelar setoran hafalan seneng
5. Makan masakan sendiri pasti selalu teriak, "wuw Nyuummmmy!"
6. Lagi berenang rasanya kek sambil liat koral dan ikan ikan gitu.
7. Liat sinar yang masuk waktu nyelem ke air di kolam renang juga seneng, berasa di laut.
8. Abis ngisi hepi banget.
Gitu deh, hal gak penting juga hepi.

Baru beberapa bulan terakhir ini, ku tahu kalau salah satu kekuatanku adalah "Self healing". Yap, ternyata gak semua orang punya kemampuan ini.

Ku kira semua orang secepatku sembuh saat targetannya tak tercapai, patah hati, dikecewakan, impiannya gagal, dan lain lain. Yap, tiap orang punya hal yang membuat ia terpuruk, merasa kecil, tak berguna, dan hantu perasaan negatif lainnya.

Sebagian ada yang harus mengidap penyakit. Sebagian ada yang harus rutin minum obat. Sebagian bahkan ada yang sampai ingin bunuh diri.

Aku? Paling banter obatnya lari keliling Unpad, berenang, me time di masjid bareng Quran, ikut Qiyamulail bareng abi, nulis, maen ke puncak sama umi, kabur ke Rinjani (apa ini? 😂). Alhamdulillah sembuh.

Gimana caranya? So, ini ada sedikit tips dariku. Semoga berfaedah.

1. Pasang target yang tinggi, lalu beri apresiasi yang tinggi pula pada sekecil apapun progresmu.
Jangan galak-galak sama dirimu. Progres yang Rasulullah tetapkan cuma "hari ini lebih baik dari hari kemarin"

So, selama kamu jadi anak baik, soleh, taat sama Allah, ngerjain progres walau sepercik, kamu patut dapat cinta dari dirimu sendiri.

"Terima kasih qoon hari ini sudah keren bisa melakukan ini.."
"Good job qoon! Besok harus tingkatin lagi ya.."
"Aku yakin qoon pasti bisa! Go! Go!"
"We love you, we proud of you!"
"Nice, Alhamdulillah hari ini nambah segini, ayo besok lagi!"

Dan seterusnya..

2. Merayakan kegagalan
Buat kegagalan jadi sesuatu yang harus kau syukuri. Karena dengan gagal, kau telah berani mencoba. Karena saat gagal, kau belajar sesuatu.

Jadi rayakan lah. Entah dengan makan eskrim, maen ke air terjun, apapun yang membuatmu senang. Tapi setelah itu, jangan lupa ambil sebanyak-banyak hikmah dan buat strategi baru.

Kadang ku suka ketawa-tawa sendiri kalau gagal. "Lah kok jadinya gini, haha.." gitu deh. Walau kek orang gila, tapi sangat baik untuk kesehatan hatimu.

3. Berdamai dengan diri sendiri
Kadang ada suatu masalah yang membuatku terpuruk. Sampe cuma mau tidur-tiduran di kasur. Gak jelas, mikirin hal yang memakan habis jiwaku.

Kalau sudah seperti ini, ku akan berdialog dengan diri sendiri.

Q1: Qoonita...Qoonita...kenapa sedih banget sih?
Q2: Ininih..ada masalah A, B, C
Q1: ooh..oke oke coba kita analisis satu satu ya penyebab dan solusinya

(Oke ini gue emang anaknya thinking bat si, jadi solusinya rada pake otak sedikit. Tapi ini ampuh)

Dari pengalamanku, semua permasalahan jalan keluarnya akan begini:

1) Bersyukur.
"Coba deh Qoon bersyukur dulu. Coba pikir apa sih yang gak lo punya? Badan sehat, bisa lihat kan? Bisa ngomong? Bisa nafas, punya umi dan abi super baik, punya temen temen soleh...kurang apa lagi sih nikmat lo qoon?"

Gitu deh, karna percaya lah setan selalu ngungkit nikmat yang kita gak punya.

2) Jangan bandingkan sama orang lain!
"Nah, gak bisa gitu qoon. Lo gak bisa bandingin hidup lo sama si A. Kan dia gak kaya qoon yang dari kecil bla..bla.. dan bla..bla.."

Inget targetnya Rasulullah, "hari ini harus lebih baik dari kemarin." Bukan

"Hari ini harus lebih baik dari si B." 😂😂

3) Solusi
Sampe tahap ini, biasanya hati akan lebih tenang dan berpikir lebih jernih. So, mulai cari solusi dan susun strategi.

"Berarti pertama kamu harus gini qoon, terus B, C, D. Jangan lupa konsultasi ke B. Ayo kamu pasti bisa! Gerak gerak! Yang penting gerak!! Bangun Qoon!

4. Ruhiyah!
Ini sih kuncinya banget. Karena kebahagiaan dan ketenangan sejati ya cuma bisa didapetin dari kedekatan kita sama Allah. Kebersihan hati dan kecintaan kita yang dalam sama Allah dan Rasulullah.

So, sebenernya solusi masalah kita tuh cuma sesimpel mushaf yang mudah kita raih, atau kepala yang nempel lebih lama sama tempat sujud.

5. Jangan Main Api
Jangan main api sekecil apa pun yang akan menimbulkan maksiat. Hal ini justru akan membuat kita terpuruk lebih dalam dan dalam lagi.

"Stop qoon stop! Allah selalu melihat. Stop Qoon nanti hafalannya ilang mau? Nanti susah bangun tahajud mau? Nanti ga bisa sharing mau? Dll"

6. MEMAAFKAN.
Maafkan orang lain.
"Mungkin Qoon dulu juga pernah kayak gini sama orang kan? Maafin aja yaa..anggap aja penghapusan dosa"

Cari 1000 alasan, "mungkin dia begini...pasti si A udah usaha deh qoon tapi... mungkin maksud di B coba kamu konfirmasi dulu, dll"

***

Kenapa gue melakukan ini semua? Kek gak punya temen banget gitu kan yaa..semua harus seorang diri..haha

Mungkin karena sejak dulu Allah selalu tempatin Qoon di amanah yang harus "menggerakkan". Jadi terlatih sendiri untuk pinter-pinter memenejen hati dan diri sendiri. Harus bangunin orang, harus narik gerbong, harus kasih contoh, harus tunjukin jalan, dll.

Boleh galau, gembel, jatuh, terpuruk, sedih, tapi ya jangan lama lama. Tiga hari udah paling lama. Abis itu maju lagi.

Sekian dariku. Love your self!

FQ.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram