Berpendar

7/29/2018 05:21:00 AM

Pernah ngerasa debu gak? Maksudku benar-benar debu. Mari kita bayangkan. Keberadaan bumi di antara galaksi bima sakti yang punya diameter 100.000 tahun cahaya. (Kecepatan cahaya 300.000 km/detik)

Menurut para astronom, ada 2 triliun galaksi, dan 200 juta trilun bintang di alam semesta. Pusing gak sih ngebayanginnya seluas apa alam semesta ini?! 😂😂

Dengan segala keluasan dan kehebatan alam semesta, bumi hanyalah planet tak penting. Ada atau tak ada bumi, tak sedikit pun mengurangi riuhnya 200 juta triliun bintang memuja-Nya tanpa henti. Mau seluruh manusia ingkar, tak sedikit pun mengurangi ke Maha Rajaan-Nya.

Mau punya istana berlapis emas, gelar profesor, duit trilun, gawai paling mutakhir, jabatan mentereng, ratusan juta followers, kita tetap debunya alam semesta. Gak penting!

Kita tetap sunyi, tak punya pengaruh, mati, dan akan berganti dengan manusia lainnya.

Hingga debu ini menyusupkan kalimat "La ilaha illallah" dalam hatinya, sebuah cahaya akan melesat dengan kecepatan berkali lipat jutaan tahun cahaya, menyusuri tujuh lapis langit, dari Arsy menuju bumi nan mungil.

Dalam sekejap saja, ada tali penghubung antara debu semesta ini dengan Penghuni singgasana Arsy. Debu yang semula hina, mendadak mulia.

Debu yang semula tak penting, bisa tiba-tiba disebut-sebut namanya di langit ke tujuh. Debu yang semula tak terlihat, bisa tiba-tiba dicintai oleh penghuni langit dan bumi. Debu yang semula hina, bisa tiba-tiba dirindukan kehadirannya oleh Pemilik Semesta.

Ia bercahaya, berpendar, berkilau dalam kesemestaan-Nya. Maka tugas kita membentangkan tali penghubung nan ajaib itu, jaga ia agar tak pernah sekali pun terputus!

Selamat terkoneksi, selamat bercahaya!

FQ.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram