I'tikaf Goals

7/11/2017 06:11:00 AM

Udah nyobain I'tikaf? Uniknya dari event satu tahun sekali ini ialah kamu bisa liat tahap-tahap kehidupan manusia dengan beragam perspektifnya.
Bagi bayi dan balita, I'tikaf adalah masa berkurangnya perhatian ibu dan ayah.
Maka mereka yang sekecil itu sudah diboyong ke masjid, punya cara sendiri untuk melewatinya.
Kelompok ini akan minta gendong padahal Ibunya lagi solat. Berdiri sendiri aja udah pegel asli, ini lagi sambil gendong bayi. Atau ngerangkak ke sana ke mari, bikin ibunya ga fokus tilawah.
Goals-nya sesederhana bayi-bayi ini dapat tertidur pulas saat malam menjelang. Itu saja maka ibu dan ayah sudah akan sangat bahagia. Namun, mereka selalu saja berteriak menangis keras-keras saat Qiyamulail berlangsung.
"Ibu Ayah jangan solat terus!" begitu mungkin makna tangisannya.
***
Bagi anak-anak, I'tikaf adalah tempat bermain.
Hidupnya penuh drama. Sebentar berkelahi, sebentar berbaikan, menangis, kesal, marah lalu tertawa.
Tempat solat yang luas bagi mereka adalah bentangan savana tempat berlari sekencang-kencangnya. berlomba, tertawa, merasa keren dengan baju dan rambut mereka yang berkibar.
Barisan orang-orang yang salat bagi mereka adalah hutan rimba penuh tantangan yang harus mereka lewati. Mereka meloncat, menelusup ke celah-celah saf, merayap, dan berguling.
tembok masjid bagi mereka adalah tebing berbatu yang harus mereka panjat. Mereka mengambil ancang-ancang, berlari, dan memanjat bak climber professional!
Kegelapan malam bagi mereka bagaikan memasuki film horor. Mereka akan bergerombol mendekati pohon besar di taman masjid, memerhatikan lamat-lamat, lalu satu di antaranya akan berteriak, "ada pocoooong!!!" sontak semua berlari, ketakutan tapi tertawa.
Masjid jadi arena bermain yang seru tak terkalahkan!
***
Buat para remaja, I'tikaf adalah tempat penyiksaan!
Para remaja ini akan membahas tiap Imam selesai salam di tarawihnya, "Yaampun tadi setengah juz coba! pegel banget! parah!"
lalu temennya akan menimpali, "iyah udah ngantuk lagi."
"Allahu Akbar..." Imam kembali berdiri. Lalu sekolompok remaja itu biasanya akan menunggu hingga imam akan rukuk, baru mereka kembali bergabung, wkwk
Kelompok ini yang paling gak tenang saat Qiyamulail. Saat salat mereka akan bergoyang ke kanan ke kiri, macem naik kapal laut. Menekuk- nekuk kaki bergantian karena tak tahan pegal. Menguap berulang-ulang. Hingga duduk di tengah salat karena tak kuat.
I'tikaf jadi tempat penyiksaan yang tetap mereka datangi.
***
Bagi remaja akhir dan orang dewasa, I'tikaf jadi surga dunia yang selalu mereka rindu-rindukan tiap tahunnya.
Pada tahap inilah kalian akan mendapatkan I'tikaf Goals yang sebenarnya! kelompok ini berada dipuncak rantai kesuksesan I'tikaf, selamat!
Kelompok ini yang paling keras menangisnya saat Imam membacakan doa Qunut atau ayat ayat Quran tentang hari akhir. Terisak-isak, menyedot ingus berulang kali, dan mengahpus air mata saat salat.
Kelompok ini akan menunduk dalam-dalam saat salat. Malu karena membawa tumpukan dosa yang menggunung, tapi mengemis harap agar diampunkan dosanya. Takut akan azab dan nasibnya di hari akhir nanti, tapi merindu kasih sayang dan Surga-Nya.
I'tikaf jadi momen kebahagiaan tempat membersihkan hati dan diri mereka sebersih-bersihnya.
***
Bagi para tetua yang telah lanjut usia, I'tikaf jadi tempat yang mereka rindu sekaligus haru menanggung derita linu.
Kelompok ini biasanya punya tempat khusus saat Salat. Paling susah disuruh geser untuk merapatkan barisan. "Sajadahku tempat salatku" adalah motonya.
Beberapa ada yang membawa kursi, sajadah empuk, Quran besar, lengkap dengan balsem atau minyak kayu putih jika pusing dan linu menyerang.
Kelompok ini yang paling sensitif. Paling gerah liat anak-anak berlarian di depan saf salat. Cerewet sekali menanyakan sudah rakaat keberapa, surat apa, kenapa imamnya lama, dan banyak lagi.
Walaupun fisiknya paling lemah, kelompok ini bisa dibilang paling tangguh. Berdirinya kokoh walau membawa Quran selebar 30 cm. Tetap ikut sampai imam selesai walau harus berjuang untuk sekedar rukuk, sujud, dan bangkit lagi.
I'tikaf jadi tempat mereka mempersembahkan amal-amal terbaik di masa senjanya.
***
Maka jika kamu pejamkan mata, lalu dengarkan simfoninya baik-baik. Kamu akan mendengar dengungan suara tilawah Quran, tangisan bayi, derap langkah anak berlarian, tawa canda bocah, hingga ceramah ustad berpadu jadi satu.
Semua peserta i'tikaf dengan beragam persepektif ini kumpul dalam satu waktu. Ajaibnya, keberagaman ini lah yang justru menciptakan momen indah yang tak kan terlupa.
Maka beruntung lah kalian yang tiap tahap kehidupannya selalu dekat dengan masjid.
Karena "I'tikaf goals" tidak bisa dicapai semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ada proses panjang penempaan yang harus dilalui.
Maka berterima kasih lah kepada ayah dan ibu yang sudah mau repot-repot dan bersabar mengenalkan i'tikaf sejak kecil pada kita.
Maka bersyukur lah kalian jika saat ini telah mendapatkan "I'tikaf Goals". Itu adalah sebuah rejeki nomplok! Asli!
Gak semua orang bisa ikut i'tikaf. Ada mereka yang sangat ingin tapi masih kerja, magang, nunggu lahiran, uas, sidang, dan banyak hal lainnya.
Ada mereka yang sudah ikut, tapi tak bisa ikut solat malam karena tertidur, sakit perut, pusing, dan hambatan lainnya.
Bersyukurlah!
Dan buat yang belum tergerak ikut event tiap tahun ini, cobalah untuk bergabung satu malam saja.
Rasakan semua keindahan, ketentraman, dan kebahagiaan di dalamnya!
Selamat menikmati madu-madu terakhir sepuluh hari terakhir kawan!

tertanda yang sedang berbahagia,
FQ.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram