Surat untuk Dia

11/16/2015 01:11:00 AM

Aku menyukai malam
Malam dimana semua harapan dipanjatkan
Malam dimana seluruh urusan hati diselesaikan
Malam dimana ampunan dimohonkan
Betapa Dia terasa begitu dekat.

Katanya kalau aku mendekat satu langkah, maka Ia akan mendekat sepuluh langkah.
Katanya kalau aku mendekat dengan berjalan, maka Ia akan mendekat dengan berlari.
Maka sejatinya Allah tidak pernah meninggalkan kita.
Tapi, kitalah yang meinggalkan Dia.

Hey, siapa kamu berani-beraninya meninggalkan Dia?
Padahal tak sedetik pun kita bisa hidup kalau bukan tanpa-Nya.

Lalu aku malu pada setiap kalimat “Lailaha ilallah” yang aku ucapkan.
Bahkan kalimat itu terucap saat tengah berbincang dengan-Mu.
Setidaknya sepuluh kali dalam sehari.
Tapi hati ini tetap saja belum sepenuhnya tunduk dan patuh pada-Mu.
Tapi hati ini tetap saja ragu akan janji terbaik yang Engkau janjikan.
Tapi hati ini tetap saja tidak sempurna mencintai-Mu.

Hey, kau yang berjanji, kau yang tidak menepati.

Maka,
Maafkan atas setiap rasa ragu akan janji terbaik-Mu
Maafkan atas setiap rasa takut selain pada-Mu
Maafkan atas rasa cinta yang melebih cinta kepada-Mu
Maafkan segala niat yang tidak berujung pada-Mu
Maafkan atas segala harap yang tidak bergantung pada-Mu

Maka Engkaulah sahabat terbaik
Selalu ada dalam tiap duka dan tawa
Selalu tenangkan segala resah jiwa
Selalu balutkan luka
Dan selalu kuatkan dalam setiap lelah

Yaa Muqallibal qulub, tsabbit qalbii ‘alaa dinika wa thoo’atik

“Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu.”

You Might Also Like

0 komentar

Instagram