Ternyata Masih Ada

10/11/2015 03:05:00 AM

"Qoon, lu jangan sampe masuk timses, itu dunia kotor!" ujar temanku cemas saat mengetahui keputusanku.


Aku lalu terdiam..


Hey, kamu percaya politik?


Katanya politik itu kotor, penuh kepentingan, haus kekuasaan, gila jabatan, atau cuma cari kehormatan.


Pikiran itu terus melayang layang dalam pikiran.


Beberapa waktu lalu seorang bakal calon presiden Bem Kema Unpad menghubungiku via line,


"qoon mau bantu jadi tim kreatif di timses gue gak?"


Sebuah pertanyaan yang sangat berani. Mengingat saat ini aku sudah memiliki studio desain. Maka seharusnya tiap desain, video, atau konsep branding yang aku tawarkan seharusnya berbayar.


Tapi kali ini berbeda. Kata "bantu" berarti sukarela, alias geratis.


Maka pertanyaan selanjutnya adalah "hemm..kenapa gue harus bantu lo?"


"wah, jawabannya panjang qoon, harus diskusi kita"


Tawaran menarik, aku punya banyak pertanyaan untuk orang yang "mau maunya" maju jadi Presiden Bem Unpad.


Kenapa lo mau jadi presiden bem? Lulus terhambat, super sibuk, harus demo demo, dicaci maki banyak orang, berurusan sama birokrasi rektorat, dan banyaak lagi yang bikin setres! Aaaak dunia macam apa itu!


Dan kenapa gue harus bantuin lo? Apa untungnya buat qoon?


Satu persatu mereka menjawab pertanyaanku.


Lalu aku baru tahu.


Yaampun, ternyata masih ada orang yang peduli!


Masih ada yang orang punya mimpi mimpi buat perubahan.
Masih ada orang yang mau memeras otak temukan ide dan gagasan gagasan.
Masih ada orang yang mau maunya mengkaji LPJ BEM Unpad 3 tahun kebelakang, lalu merencanakan 1 tahun kedepan.
Masih ada orang yang mau berdiskusi panjang lebar untuk mengurai masalah masalah mahasiswa dan memikirkan solusinya.
Masih ada kawan kawan!


Terdengar sangat utopis bukan? Tapi sungguh, harapan, pikiran, gagasan, dan tenaga yang mereka keluarkan nyata.


Aku lalu merasa begitu kerdil. Rasanya kebermanfaatanku untuk orang lain begitu kecil.


Hey, bukan kah Rasulullah pernah bilang, "Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain"


Lalu mereka menawarkan sebuah kesempatan berkontribusi dalam kebaikan.


"pilihannya, kamu mau jadi bagian dari ini, atau cuma jadi penonton qoon?"


Ah, apa yang tidak sih untuk kebaikan? Mengingat dampak yang dihasilkan akan begitu masif, kenapa tidak turut andil dalam semua ini?


Ya, aku memutuskan bergabung.


Aku jadi bagian timses yang katanya kotor, katanya penuh kepentingan, katanya gila jabatan dan kehormatan.


Tapi, sungguh tidak kutemukan hal tersebut pada mereka. Pada pribadi Faris Mujahid dan Hafizh Noor Esa. Juga pada pribadi teman teman timses lainnya.


Ah, aku hanya membantu hal-hal sepele. Beban dan tanggung jawab berat menanti kalian!


Jadi, semangat ya Faris Mujahid dan Hafizh Noor Esa!

You Might Also Like

0 komentar

Instagram