Tentang Traveling
12/20/2012 12:57:00 PM
Kita sering lupa, betapa Allah Maha Pemurah kepada kita,
negeri kita, Indonesia. Mungkin kilau negara lain malah lebih melirik mata,
merasa lebih bergengsi jika berkeseampatan jalan-jalan ke luar negeri. Padahal,
banyak kilauan indah bak mutiara-mutiara tercecer di seluruh kepulauan
Indonesia, menunggu untuk dieksplorasi.
Teman, sadarilah dan kenalilah negeri surga kita, Indonesia.
Allah menciptakan negara kita dengan sangat spesial. Terdiri dari 17.800 kepulauan,
di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Pasifik, dan dilalui garis
khatulistiwa. Kondisi-kondisi yang sempurna untuk membuat kenampakan alam
Indonesia menjadi sangat indah. Ribuan pulau-pulau kecil nan eksotis Allah
sebarkan di bumi Nusantara. Syukuri itu!
Kita, sebagai generasi muda, punya tugas besar untuk
memperbaiki keadaan ini; Indonesia memiliki 17.800 pulau, 9000 diantaranya
belum diberi nama, dan 6000 diantaranya tidak berpenghuni. Bayangkan betapa
besar potensi pariwisata yang Indonesia miliki. Kita, sebagai generasi muda,
harus mampu menjaga pulau-pulau bak potongan surga itu, di luar sana pihak
asing sedang berlomba-lomba memberi nama bahkan membeli pulau-pulau itu. Relakah
kita?
Mengeksplorasi keindahan alam Indonesia, berarti sangat
membuka peluang untuk merusaknya pula. Traveling mempunyai potensi besar untuk
merusak bumi. Coba kita tengok Garut, potensi pariwisatanya luar biasa, tetapi
lihat yang terjadi sekarang, sawah-sawah perlahan tergantikan dengan hotel atau
restoran, belum lagi limbah yang tidak dikelola dengan baik. Kerusakan lain,
juga bisa kita lihat pada kondisi terumbu karang di Nusa Dua, ramainya
wisatawan membuat kondisi terumbu karang menjadi buruk, juga masih banyak
tempat lainnya. Teramat disayangkan hal ini terjadi, semakin terekspos, semakin
rusak pula tempat tersebut.
Kita, sebagai generasi muda, yang akan mencegahnya. Cukup,
beberapa tempat malang itu menjadi korban. Jangan sampai, tempat-tempat
seperti, Lombok, Belitung, Wakatobi, Alor, Raja Ampat, dan Teluk Cendrawasih,
yang akan populer nanti, rusak oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab, oleh
ia yang bermodal besar. Keindahan tempat-tempat tersebut yang kita lihat saat
ini, harus sama indahnya kelak saat anak cucuk kita melihatnya. Tahan sifat
egoisme dalam diri, mungkin saat ini kita belum berfikir sejauh itu, tetapi
mereka punya hak yang sama untuk dapat menikmati keindahan alam Indonesia
seindah hari ini.
Untuk itu, jadilah traveler cerdas. Jangan jadikan traveling hanya untuk bersenang-senang semata. Caranya sederhana sekali:
1. Hormati kearifan lokal. Belilah makanan lokal, menginap di homestay, dan beli souvenir dari pedagan lokal. Selain akan membangkitkan ekonomi daerah tersebut, kita akan lebih merasakan kultur budaya dari daerah yang kita kunjungi.
2. Hemat energi! Gunakan alat elektronik yang hemat energi, matikan semua listrik saat keluar dari hotel, dan bawalah power bang. Terlihat sepele, tetapi percayalah hal itu akan menyumbang penghematan energi besar untuk bumi kita, satu-satunya ini.
3. Jangan membeli souvenir dari benda-benda yang dilindungi, seperti penyu yang diawetkan dan kerang-kerangan.
4. Jaga selalu lingkungan!
5. Jika akan mempublikasikan pada media sosial, selalu tambahkan pesan edukasi, agar menjaga daerah tersebut.
Traveling bukan hanya sekedar uang dan bersenag-senang. Namun, yang terpenting ialah bagaimana bisa mengkondisikan diri kita pada lingkungan, tempat dan budaya yang baru. Bagaimana bisa mengambil pelajaran, pengalaman, dan ilmu sebanyak mungkin dari perjalanan yang kita lakukan.
Kata-kata yang saya senangi, namun berisiko besar:
DON'T THINK AND GO!
Selamat jalan-jalan! :D
Aula Mustopo, FIKOM Unpad, "Traveler Talk" , Selasa, 18 Desember 2012.
Sumber: Vega (NatGeo Traveler Indonesia), Mauski (Traveler Kaskus), Mariska (presenter Metro Tv), Andre( Indo Traveler)
0 komentar