Ketika Maut itu Terasa Dekat Sekali

9/15/2011 07:51:00 PM

Mungkin ini pengalaman terdekat saya dengan kematian. Selama ini saya selalu berfikir bahwa hal-hal buruk yang sering terjadi di film-film itu tidak akan terjadi pada hidup saya. Selama ini saya berfikir kalo kejadian mengenaskan di jalan raya tidak akan menimpa pada hidup saya. Tapi, setelah kejadian hari ini, sangat amat memungkinkan itu bisa terjadi pada saya. Pada siapapun. Jadi izinkan saya untuk berbagi pengalaman gila ini untuk sedikit meringankan beban fikiran. Kayanya bakalan panjang banget nih yaa, yang males baca yaudah langsung exit aja :)

Entah kenapa ya akhir-akhir ini, tepatnya bulan ini tuh sering banget jatoh dari motor. Murni semuanya kesalahan saya. Sampe motornya bosen kali ya saya jatohin mulu. Baret udah jadi motif di motor mio soul merah itu. Kalo itu motor bisa ngomong pasti dia udah marahin saya habis-habisan, dan bakalan ngambek gak mau saya kendarai, andai dia bisa ngomong!

Oke, pertama itu kejadiannya abis pulang LIA, di pertigaan UI situlah, mau belok motong mobil eh ternyata malah disundul dari belakang! BRUK! Oke dan saya jatoh.. yang saya takutin bakalan didamprat karena gak hati-hati! takut di caci-maki sama semua bahasa kebon binatang. Sambil nunduk liatin aspal yang berhasil membuat lutut jadi warna-warni. Eh ternyata:
Pak sopir: Gak papa dek :) ada yang luka gak?
Qoon : Iyah, gak papa.. maaf ya pak, buru buru :)
Pak sopir : Ya AMPUN ! AHAHAHAHA (sambil mukul-mukul pundak) tadi langsung belok sih, gak liat-liat siih tadi, AHAHAHAHAHA (mukul-mukul lagi) :D
Qoon : Iya pak, ha-ha-ha (ketawa maksa) :)
Kayanya dia takut dimintai pertanggung jawabannya sama polisi, jadi pak supir itu agak aneh ketawa-tawa sendiri. Dan saya pun kembali melanjutkan perjalanan pulang, sambil nahan perih lutut kiri.

Yang KEDUA! sedih banget ya.. Astaghfirullah. Ini kejadiannya di kalisari dan gak penting juga si sebenernya. Seperti biasa ngelamun di motor dan tau-tau ada serombongan kambing nyebran "Ehembeeeee~" Saya kaget ngerem pake rem depan dan motor oleng. SREEEEET.... pas banget berhenti di belakang mobil yang lagi parkir! Kayanya 1 cm lagi, muka bisa bonyok kali ya.dan saya jatoh lagi! OKE FINE! Kali ini saya menjadi sangat berhati-hati dalam mengendarai motor. Sering-sering baca doa, biar seenggaknya kalo jatoh lagi terus saya meninggal kan lagi baca doa.

dan ini yang KETIGA! dan paling PARAH paling GILA paling paling paling pokoknya! Kejadiannya setelah pulang LIA abis written test (dan itu susah banget! gak tau ya bakal lulus apa engga :( ). Dari berangkat LIA udah ujan deras baget, dan jadi basah-basahan sampe LIA. Sepanjang perjalanan menuju LIA saya sudah sangat berhati-hati takut jatuh lagi. Jalan licin dan jarak pandang pendek. Di perjalanan ada motor yang jatoh gitu "Braaak!" Astaghfirullah... saya makin berhati-hati dengan perjalanan saya.

Sesampainya di LIA, Alhamdulillah belum terlambat. Tapi si Jesri Nasria langsung bikin bt gara-gara satu pernyataannya dia "Far HI 1 gue pindah hari senin-rabu" JDAAAAAR!!! itu bukan suar petir yang emang dari tadi udah sambar menyambar di luar. Tapi itu suara petir dari hati saya. Permasalahannya adalah kalo Jesri pindah saya juga harus pindah, karena bakalan friendless. Tapi udah suka banget sama kelas ini. Jadi, langsung GALAU deh ya, mau written malah galau! gak galau aja udah susah! hiks ;(

Selesai written, bahkan saya tidak yakin bisa naik level! Udah bete campur aduk sama galau sama kesel juga akhirnya pulang. Nah, gara-gara suasana hati yang kacau balau lupa kali ya baca doa. Mengendarai motornya jadi gak konsen, dan ini sangat amat berbahaya karena ini jalan margonda dan malam hari dan setelah hujan.

Kejadiannya tepat disebrang LIA. Gak tau lagi mikirin apa, tau-tau saya ngerem mendadak dan hanya pake rem depan. Motor langsung oleng hilang keseimbangan. "SREEEEEEEEEET" suara ban berdecit sama aspal ini udah sering banget saya denget dan itu pertanda saya akan jatoh. Waktu itu langsung merem aja dan menunggu apa yang akan terjadi sama tubuh saya yang nasibnya sudah diujung tanduk. Saya merasakan motor miring ke kiri dan "BRUUUUK! SREEET!........" " Ciiiiiiiiiiittt..."dan detik selanjutnya saya sudah mencium aspal.

Ketika saya membuka mata, yang pertama kali terlihat adalah BAN mobil! suara Ciiiit itu ternyata suara rem mobil. GREAT! dan saya nyaris masuk kolong mobil atau lebih tepatnya ke giling! Waktu serasa berhenti dan semua orang melihat kearahku dengan tatapan simpati. Aku bangun perlahan dan memanjatkan berjuta syukur bahwa kaki dan tangan saya masih bisa digerakan, bersyukur karena tidak ada darah yang keluar dari kepala saya, bersyukur masih bisa bangkit sendiri dan bejalan seperti biasa. Tidak ada yang terluka, hanya dengkul kanan yang sepertinya lecet. Bersyukur ternyata saya bukan termasuk orang yang jatuh dan langsung terbaring diaspal berlinangan darah, Astaghfirullah..

Aku bangun perlahan dan menyadari maut sudah sangat dekat beberapa detik yang lalu. Pak satpam LIA meminggirkan motor saya. Orang-orang masih melihat kearahku dengan tatapan nanar "yaampun kasian banget.." pasti seperti itu artinya.

Saat itu saya menyadari saya telah lolos dari maut. Aku hampir saja bertemu malaikat izrail jika mobil itu tidak berhasil berhenti. Aku hampir saja meninggalkan dunia ini, meninggalkan keluarhaku, umi dan abi, teman-teman sigma, teman-teman 39, temen LIA, temen-temen Astro, Aku hampir saja mengakhiri kisah hidupku, hampir saja mengakhiri cita-citaku.

Tapi ternyata, akhir hidupku bukan hanya seorang anak SMA yang belum punya prestasi apa-apa! akhir hidupku bukan di jalan Margonda, dan bukan di depan LIA, akhir hidupku bukan setelah written test.

Ya! Allah masih menganugrahi hidup untukku. Ia masih memberikan limpahan sejuta kasih sayangnya untukku. Hari 15 September 2011 ternyata bukanlah ajalku! Hari ini nikmatNya masih dilimpahkan ke padaku. Alllah masih ingin aku terus memeperbaiki hidup dan menghapus dosa-dosa yang tak terhitung jumlahnya.

Dan karna itu berjuta-juta syukur malam ini aku panjatkan hanya untuk Allah. Malam ini sepulang LIA Allah telah mengingatkanku agar tak hanya mengejar keinginan duniawi! agar tak hanya mengejar jalur undangan, agar tak hanya memikirkan tentang Arsitek UI, agar tidak terlena dengan kehidupanku yang penuh canda dan tawa. Hanya semu belaka.

Hari ini Allah mengingatkanku bahwa suatu hari nanti aku akan menghadapNya. Bahwa suatu hari nanti semua yang kulakukan di duni akan dimintai pertanggung jawabannya. Bahwa suatu hari nanti ini semua akan berakhir, dan mungkin yang tersisa hanya tulisan-tulisan ini.

Senang ternyata masih bisa melihat umi dan abi yang lagi nonton film korea di kamar, senang masih bisa melihat kayyis lagi belajar mtk sambil ngedumel kesusahan, dan senang masih bisa mendengar umar yang lagi gangguin umi nonton korea. Bahkan saya senang mendengar mereka memarahi ku karna jatoh lagi dari motor. Senang masih bisa melihat kamarku, senang melihat tumpukan buku-buku pelajaran yang punya banyak cerita. Senang melihat jadwal pelajaran yang bertuliskan "3 BESAR! ARSITEKTUR UI!" mulai sekarang! mulai sekarang teman-teman semua harus di syukuri! Semuanya!

Alhadulillahirabbilalamin.... terimakasih ya Allah :))

You Might Also Like

0 komentar

Instagram