Neraka di Surga (Jujuju Part 1)

5/23/2015 09:15:00 PM

Sebuah bangunan bergaya Belanda, tetapi modern berdiri dengan megah. Dinding bawah bangunan tersebut ditumbuhi dedaunan merambat. Dinding bagian atas dipenuhi dengan kaca-kaca, layaknya aquarium raksasa. Bangunan itu begitu cantik, mewah, glamaour, dan elegan.


Taman belakang bangunannya lebih indah lagi. Jangan bayangkan taman belakang seperti rumah kalian, apalagi taman belakang kosan. Luas taman belakang rumah megah itu sebesar lapangan bola. Di sisi sebelah barat ada kolam renang, lengkap dengan bar, gazebo, dan papan loncat. Lebih ke barat lagi ada satu set permainan anak lengkap, dan kursi-kursi taman cantik di bawah rindangnya pepohonan.

Di sisi timur, terbentanglah ruang terbuka yang lapang, ditumbuhi rumput yang terawat, dan dipagari pepohonan lengkap dengan lampu-lampu taman yang temaram. Kalau kalian berada di sana, rasanya ingin berlari-lari dengan bebasnya, atau berguling-guling di rumput. Terpaan sinar matahari yang keemasan semakin menambah keindahan dari suasana sore itu.

“Duniawi...” Itu lintasan hati pertama saat aku melihat pemandangan tersebut.

Hoila!

Sedang apa Qoonit, tetumbenan main ke tempat-tempat mewah nan glamour seperti itu?

Rupanya sedang liputan. Aku, dan teman-teman satu kelompok jujuju (Jurnalistik Cetak, Jurnalistik Radio, dan Jurnalistik TV) sedang liputan mengenai graffiti dalam acara Paradise, di Hotel Bumi Sangkuriang.

Semakin malam, pengunjung semakin ramai berdatangan. Sepertinya semua pengunjung acara ini berkelas menengah ke atas, atau bahkan ke atas ke atas. Kecuali.... “kami” HAHAHA -_-

Sepatu-sepatu branded dengan gaya yang lucu berseliweran. Ada yang heels, boots, flat, sneakers, semuanya branded! Tas, baju, dress, potongan rambut, warna rambut, celana, kaca mata, gadget, kamera, topi, semua lucu-lucu, semua branded!

Aku duduk di depan komunitas Blast yang sedang membuat graffiti. Aku sendiri dengan sabar dan telaten mengabadikan gerakan mereka untuk dijadikan time lapse. Butuh waktu berjam-jam untuk membuat time lapse. Aku sendiri bingung, kenapa mau-maunya buat time lapse, HAHAHA -_- tapi tak apa, aku jadi bisa memperhatikan semua tingkah laku pengunjung.

Gelak tawa dan kebahagian terpancar dari wajah-wajah mereka. Ada yang groufie, selfie, instameet, bercanda dengan kawan-kawan, atau berbincang-bincang lucu. Dentuman musik yang melenakan dari speaker semakin menambah kebahagiaan pengunjung hari itu. Yaa, sepertinya panitia sukses membuat acara mereka layaknya paradise. Aah..benar-benar surga.

Lalu mengalunlah suara adzan maghrib nan syahdu. Suasana hingar bingar – glamour ini benar-benar membuatku rindu dengan suara adzan. Tak ada yang berubah dengan hadirnya suara adzan, musik tetap mengalun, tawa canda tidak berhenti, suasana masih tetap ramai.

Qoonit dan teman-teman pergi mencari masjid. Letaknya ada di ujuuuuung taman nan luas ini. Menyatu dengan komplek toilet dan dapur. Begitu sederhana dan bersahaja. Seperti beda dunia saja.
Tak bisakah pihak hotel menyisihkan sedikit keuntungan untuk memberikan sentuhan seni pada masjid ini? Mana karya-karya indah arsitektur yang mereka tuangkan pada taman-taman dan bangunan hotel? Pedih, sungguh pedih melihat kondisi masjid ini.

Kalau tidak berlebihan, tak kulihat pengunjung dengan balutan barang-barang branded tadi mengunjungi masjid ini. Kami solat bersama pelayan-pelayan hotel, cleaning service, dan orang-orang dengan pangkat seperti mereka. Masjid ini begitu sepi. Satu saff pun tidak terisi.

Lalu kemana ratusan orang yang tertawa-tawa bahagia di taman tadi?

Benarkah mereka benar-benar bahagia?



Taman Belakang Hotel Bumi Sangkuriang. Sumber foto: Tempo.co


Salah satu pameran seni di Paradise. Udah, pura-pura ngerti aja, wkekek. (Foto diambil dari instagram @emyusuff)

Suasana berlangsungnya acara Paradise. (Foto diambil dari instagram @sejutaaksara)


Di tengah sederhananya suasana masjid, aku merasa teramat bersyukur. Di antara ratusan orang di acara Paradise ini, Allah masih gerakkan hati-hati kami untuk tetap salat. We are choosen!

Walaupun tidak salat, mereka tetap bahagia kaya raya, bagaimana bisa?

Sedangkan orang-orang yang mengunjungi masjid ini untuk salat, terlihat begitu sederhana dan bersahaja, bagaimana bisa?

Apa Allah tidak adil?

Eits, tunggu dulu!

Ternyata Allah punya dua sifat teman-teman, sering sekali kita sebut-sebut dalam tiap aktivitas.

Bismillahirrahmanirrohim


Arrahman dan Arrahim, artinya pengasih dan penyayang.




Arrahman berarti maha pengasih kepada setiap makhluk. Semua manusia, tumbuhan, dan hewan Allah jamin rezekinya. Semua manusia baik yang mukmin, atau pun yang tidak menyembah-Nya, semua Allah berikan nikmat di dunia.

Tapiiii..ada yang lebih spesial dari itu!

Arrahim, ialah kasih sayang khusus yang Allah berikan bagi orang-orang mukmin. Apa itu? 

Ialah kebahagiaan saat bertemu dengan-Nya dalam salat. 
Kebahagian saat berbincang dengan-Nya dalam tilawah Al-Quran.
Kebahagiaan saat melepas seluruh masalah dalam doa-doa rahasia tengah malam.


Allah tidak hanya berikan kebahagiaan, tapi juga ketenangan. Tidak hanya di dunia, tapi di akhirat. Kebahagiaan selama-lama-lama-lama-lamanya. Kekal abadi.


Jadi, beruntunglah bagi yang mereka yang mendapatkan Arrahim.Tidak peduli bagaimana merek tas, sepatu, kaca mata, potongan rambut, warna rambut, baju, celana, dan gaunmu. 

Seluruh gelak tawa di taman glamour itu, seluruh surga-surga setting-an itu, rupanya semu. Palsu.

Ada tiga jenis manusia di bumi ini:
1. Beriman dan kaya raya. Lalu orang-orang beranggapan "Itu wajar, Allah memberi nikmat karna ia beriman."
2. Beriman, tetapi miskin. Lalu banyak yang mengeluh, "Saya sudah mengerjakan salat, tapi kenapa masih miskin? mana kasih sayang Allah?"
3. Tidak beriman, kaya raya. Lalu banyak yang iri kepadanya, "Kenapa dia tidak salat, tapi Allah berikan nikmat yang begitu berlimpah?"

Lalu Allah menjawab segala kegelisahan manusia-manusia ini dengan surat Al-Mudatsir ayat 12-26:


"Dan Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah. Dan anak-anak yang selalu bersamanya. Dan Aku berikan baginya kelapangan seluas-luasnya. Kemudian dia ingin agar aku menambahnya. Tidak bisa! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami....Kelak aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar." 


Allah berikan kesenangan di dunia, tapi dijebloskan ke neraka pada akhirnya. Semoga kita bukan termasuk orang-orang di dalamnya, aaaamiin :'''''')

Oyyee, itu sepenggal hikmah dari liputan juve yang kedua, setalah sebelumnya liputan aksi bem! :D

Nantikan kisah-kisah selanjutnya :D

NB: karena asik buat timelapse ga sempet ambil suasana gambar, maafkan yaa :(

You Might Also Like

0 komentar

Instagram