Naik Gunung

6/29/2015 12:34:00 AM

Judulnya Naik Gunung, tapi aku gak naik gunung.
Fix banget semester ini Qoonit gak naik gunung sama sekali!

Apresiasi setinggi tingginya buat Qoonit! Wuooooh keren bangey anak ini! Kok bisa sih Qoon??? Gimana caranya?

Qoonit yang selalu cari 1000 cara buat naik gunung.

Qoonit yang setidaknya naik dua gunung tiap semester.

Qoonit yang selalu menyisihkan duit buat naik gunung. Entah bagaimana caranya. Pernah pake sistem ngirit, sistem gak dapet baju lebaran, sistem gak dapet uang thr, hingga yang trakhir sistem buka usaha.
Usaha apa tuh?
Kanan Studio!
Luar biasa sistem yang satu ini. Allah buka pintu rezeki. Walaupun dengan begadang-begadang ngerjain pesenan orang. Duit untuk Rinjani pun terkumpul sudah.
Duit ada. Terus kenapa ga naik gunung qoon?

Qoonit yang akan terkena penyakit aneh kalo gak jalan-jalan. Biasanya dapet berkepanjangan. Semester ini penyakitnya muncul lagi. Derita karna tidak menghirup segarnya udara pegunungan. Derita karena mata tidak dimanjakan indahnya sunset, sunrise, dan bintang gemintang di gunung. Derita karna tidak ada petualangan petualang memacu adrenalin.
Aaaahhh!! Kangen kangen maksimal!
Derita itu menimbulkan gangguan pencernaan. Perut melilit lilit tanpa sebab.

Qoonit yang biasanya selalu menjadi insiator sebuah petualangan. "Rinjani Yok! Prau yok!"
Qoonit yang berdiri telinganya kalau ada ajakan naik gunung.
"Qoon ikut prau yok"
"Ayooookkk!! Mau, kapaaan? Kapaaan?"

Qoonit yang instagramnya penuh foto foto gunung.
Sekarang? Wohohohoooo......kagak ada apdetan!
Sedih sedih!

Qoonit yang cemburu berat kalo alat-alat gunungnya dipinjem. "Aaakkk! Itu kan punya akooh, kenapa mereka yang pake, kenapa mereka yang naik gunung!" batin Qoon dalem hati.
Jadi jawaban ke-vakuman qoon dari gunung adalah...

Karna ada seseorang...
 
Cie..ciee..

Yang mengubah caraku berpikir.

Siapa tuuh?

"Boleh naik gunung asal sama mahram (kakak adik beneran yang sedarah, umi, abi, atau suami, atau perempuan semua)"

Awalanya menganggap itu teramat lebay, "Wooohh!! Lebay amat dah! Emang di gunung kita ngapain sih?"

"Situasi dan kondisi di gunung rawan banget campur baur Qoon, laki laki perempuan, kontak fisik, kontak semuanya, lalalala" dia menjelaskan panjang lebar.

Hemmmmm....lalu aku mengingat ngingat semua cerita gegunungan.
Bener juga ternyata.
Astaghfirullah..
Dosa gue banyak juga trnyata.

Walaupun naik gunung SANGAT MENYENANGKAN SEKALEEHH, tapi banyak tidak baiknya sodara. Jadi aku memilih bersabar. Walaupun itu sakit. *drama lu qoon*

Duit udah ada, tapi Allah jaga Qoonit. Aaaahh so sweet :''))

Jadi, kalian para pembaca setia blog ini, akan jarang sekali menemukan postingan gunung gunung. Maafkan Qoonit, banyak kok blogger lain dan petualangannya yang keceh, hehehe
Mungkin sesekali bareng keluarga, atau ama geng cewek cewek, tapi gatau kapan.
Atau tunggu beberapa tahun lagi, kalo aku udah nikah, wkwk :p

Sekiaaaaan.
Harapan satu satunya keluarga dan geng ciwi-ciwi! Hihi... Semoga Allah perkenankan Qoon berpetualang lagi :))

Sekarang hari ke-11 Ramadhan looh! Masya Allah sekali :)

You Might Also Like

0 komentar

Instagram