Seni Menunggu

3/29/2015 01:03:00 AM

Melihat orang lain sibuk melakukan sesuatu, sedangkan aku hanya duduk diam itu menyebalkan.

Melihat orang lain memiliki tujuan yang jelas, sedangkan aku cuma gugu termangu itu menyebalkan.

Melihat orang lain membicarakan sesuatu dengan rekannya, sedangkan aku hanya bisa memandang mereka, itu menyebalkan.

Ketika semua dinamis, sedangkan aku statis, itu menyebalkan.

Saat aku berada dalam situasi seperti itu, ingin rasanya aku pergi dan melakukan sesuatu yang jelas lebih bermanfaat.

Aku benci melihat detak detik waktu pergi tanpa arti.

Karenanya aku tidak suka menunggu. Aku menyukain sesuatu yang cepat, pasti, jelas, dan terukur.

Karenanya pula aku berusaha untuk tidak membuat orang lain menunggu kehadiranku. Aku mencoba tepat waktu, walaupun terkadang itu palsu.

Sayangnya, aku hidup di negeri yang namanya Indonesia. Sulit rasanya untuk tidak menunggu di negeri ini.

Terlambat menjadi sesuatu yang biasa dan mudah dimaafkan. Ketika seseorang datang terlambat, ia hanya tinggal menyeringai berseri seri dan berkata "maaf yaa gue telaat" lalu teman teman lainnya akan berkata "woless, ayo kita mulai"

Abrakadabra!

No hurt feeling, no punishment, no sarcastic

"Al iz wel"

Suka atau pun tidak. Kamu harus bisa hidup dalam lingkungan seperti ini. Karena kamu ada di Indonesia. Welcoooomeee!

Karena itu, mari aku perkenalkan

"Seni Menunggu"

Pernah dengar ungkapan,

"Dalam hidup ini, satu-satunya orang yang patut disalahkan atas semua yang terjadi adalah dirimu sendiri"

Setuju?

Kalau aku setuju. Jadi, berhenti salahkan teman-temanmu yang suka terlambat.

Dan mulai bertanya, "Kenapa kamu hanya diam? Kenapa tidak melakukan sesuatu?"

Lihat kan? Di situ letak seninya.

Ketika kita menunggu, tak ada alasan untuk membuat waktu kita pergi tanpa arti.

HEY! Banyak yang bisa kamu lakukan...

Mulai sekarang, selalu persiapkan aktivitas saat kamu akan menunggu. Ketika, yang kau tunggu tak kunjung datang, kerjakan aktivitasmu. Ketika aktivitasnya selesai, tapi yang ditunggu tak kunjung datang, kamu tidak rugi satu apapun.

Kamu hanya mengerjakan aktivitasmu di tempat berbeda dari yang semestinya.

Seperti saat aku menunggu seseorang di Copa, hari minggu, beberapa bulan lalu, aku bisa menghasilkan satu dummy infografik beserta kesepakatan tarifnya.

Atau saat aku menunggu seseorang datang rapat setiap jumat pagi, aku bisa menyelsaikan sarapanku, al-matsurat, bahkan odoj

Atau saat aku menunggu seseorang di bioskop, aku bisa membuat konsep dan story board sebuah motion graphic.

See, jangan mau menunggu dan hanya termangu!

Kamu hanya harus tahu seninya kawan.

Dan mari bersabar menanti, ada lingkungan kondusif di luar sana yang akan menghargai setiap detik waktumu.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram