Welcome Back Journalist!
3/25/2015 06:43:00 AM
Hari ini kembali merasakan kejamnya jurnalistik. Kembali merasakan derap adrenalin yang membuncah. Kembali memacu motor dengan kecepatan tinggi. Kembali melangkah dengan cepat, bahkan setengah berlari. Kembali terengah-engah.
Lihat? Betapa sehatnya jantung seorang jurnalis! Neuron otak
meletup-letup, melintas ke sana kemari dengan kecepatan super tinggi. Lalu
jantung sibuk berdegup, terpacu karna aktivasi hormon adrenalin.
Yeah!
Setelah sekian lama tertidur. Otak dan jantung ini hidup
kembali.
Hari ini tugasku ditolak. Aku telat lima menit.
Kelonggaran yang diberikan abang ternyata tidak berlaku kali
ini. “Ah, telat sepuluh menit biasanya ada toleransi kok.” Gumamku dalam hati,
sambil melangkah dengan cepat.
Nyatanya..
“Kenapa baru ngumpulin sekarang! Sekarang sudah 12.55,
harusnya lima menit yang lalu!”
Aku hanya bisa menyeringai, sambil meminta maaf dengan
suara kecil. Aku letakkan tugasku bersama tumpukan tugas telat lainnya. Lalu
melangkah ke luar ruangan dengan lemas.
Kemudian menyadari betapa waktu sangat berharga. Jangankan
lima menit, yang satu menit pun tetap di hitung telat.
Hari ini jadi pelajaran yang berharga.
Ohh..jurnalistik, kenapa romantis banget sih :’)
0 komentar