SPMI sudah ganti nama, Sarasehan Penggerak Muda Indonesia. Aku tidak menyangka kalau hanya karena sebuah nama, acara ini susah sekali untuk dilaksanakan. Mungkin peribahasa "Apalah arti sebuah nama" itu perlu dikaji ulang -_-

Foto bersama setelah shooting film SPMI Qoonit-Faisal-Mardiyah-Wita-Mamen(ketua)-Dian-Selfa-Dede Bani-Fikri-Adin-Alfy-Budi

Pihak rektorat sangat mempermasalahkan kata 'Sekolah' dan 'Pergerakan', kalau rektorat saja sudah tidak mendukung tentu urusannya jadi rumit untuk membangun relasi dengan pihak eksternal. Mungkin teh Mamen yang super maco sebagai ketua yang punya cerita paling unik karena kepanitiaan ini.

Dibalik keruwetan penyeleggaraan acara ini, SPMI hadir menjadi aktivitas yang menyenangkan; teman baru, kegiatan baru, pengalaman baru, dan kesibukan baru. Sampai saat ini semua masih menyenangkan.

Lewat SPMI ini juga terjalin relasi baru, seperti relasi naik gunung, relasi projek barunya teh Tari tentang swasembada daging sapi, relasi ke Tempo lewat teh Tari juga, dan banyak relasi menguntungkan lainnya, hehe

Semoga happy ending ya SPMI! :*

Radiv, rapat divisi, PDD, 26 September