Linda dan Celana Dalam Pak Caka

1/04/2011 05:06:00 PM

Linda berjalan menuju gerbang sekolahnya SMAN 39. Gerbang sekolah sudah menantinya. disana berjajar guru-guru yang bertugas menyambut para siswa yang datang. Linda tersenyum menyambut guru-guru itu, senyumnya merekah ia bahagia hari itu. "Assalamualaikum bu guruuu"Salam Linda dengan riang. "Waalaikumsalaaam"sahut bu Wiwik. Begitupun guru yang lainnya. Ia kembali melangkah dengan riang menyambut sekolah dan segala isinya. Beberapa teman menyapanya dengan hagat, Lindapun menyapa teman-temannya dengan penuh semangat, pagi-pagi begini matanya sudah berseri-seri terbuka lebar, tidak seperti beberapa temannya yang masih sipit seperti orang cina. Tiba-tiba langkahnya terhenti. "Ups!" kemudian ia membungkuk. Mengambil sampah makanan ringan yangtergeletak di jalan "yaampun pagi-pagi begini udah ada sampah aja!" gumamnya. Ya begitulah Linda, ia adalah siswi yang ceria, ramah, mudah bergaul, baik hati dan cinta lingkungan, ia juga murid yang pandai. Dunia cinta kepadanya.

Pelajaran Bahasa Indonesia sudah lama berlangsung. Linda terus saja mengacungkan tangan, bertanya ini dan itu, matanya menyala-nyala dijidatnya tertulis AKU INGIN TAHU LEBIH BANYAK LAGI. Padahal teman-temannya sudah dari tadi merasa bosan. ada yang memainkan hpnya, ada yang ngobrol bersama teman sebangkunya bahkan sudah ada yang terlelap. "Jadi Bu, bagaimana jika proposal yang kita buat.." TENG TENG TENG.. pertanyaan Linda terpotong oleh bel. "Linda, kita tunda pertanyaanmu di pertemuan selanjutnya yaa, baik semuanya sampai jumpa" Bu Wiwik mengakhri pelajarannya.

Istirahat dipilih Linda dan kawan-kawannya untuk ngobrol-ngobrol sambil makan makanan ringan, mereka tertawa-tawa bahagia. Rake, orang bali yang cantik jelita dari kelas sebelah ini masuk ke kelas Linda, baru di depan pintu saja para Lelaki langsung melirik kearahnya. Rake masuk dengan menebar sejuta pesonanya keseluruh penjuru kelas. "Haaai semuanyaaa.." Sapanya dengan kecentilan 100%. "EEh. Haloo Rakee.."sapa Linda, "Eh.. Linda, udah denger gosip belomm..?!" bisiknya dengan penuh kerahasiaan. "APAAN! waah gue ketinggalan nih!" seru Linda. "Yaampu lo tau ga si.." suaranya makin mengecil. "apaan siih.."sahut linda ikut berbisik. "Ini rahasia sekolahan, baru guru-guru aja yang tahu, ini rahasia bengeeeeeeet" tegas Rake masih berbisik."Lo bisa jaga rahasiakan..?"lanjut rake. "Bisa bisa! please kasih tau gue cepet, gue udah penasaran parah!"Linda penasaran. "Oke dengerin, soalnya gue gak bakal ngulang!" Rake memulai, "LO TAU GAK SIH KEPALA SEKOLAH KITA KENA SANTET!" di luar dugaan Rake malah berteriak. "Ups, suara gue kegedean yaa"

Sontak perhatian seluruh kelas langsung tertuju kepadanya, dan hampir semuanya secara besamaan berteriak "HAAAH.." "eeh, yang bener lu Rak"Sahut Linda tidak percaya, ia sudah lupa kalau tadi Rake mengatakan ini rahasia. "Iya, dan ini udah santet tingkat tinggi!"tegasnya. "Rake ceritanya didepan kelas aja gue juga mau denger nih!"Roro Anteng, sang ketua kelas menyarankan. "Iya bener, kita sebagai warga 39 juga harus tau gimana kondisi pemimpin kita!"tambah yang lain. "IYA! INI MENYANGKUT MASA DEPAN KITA."Yang lain berteriak.
"OKE OKE GUA CERITAIN" Rake berjalan kedepan kelas. "Jadi, kepala sekolah kita kena santet udah stadium tinggi, ampe-ampe Pak Caka diasingkan ke Maluku buat melepaskan santet itu!" jelas Rake. "Emang siapa ceweknya?" tanya Roro Amteng penasaran. "NAH!! ini yang paling parah, LO TAU!! katanya ceweknya anak sekolahan ini"jawab Rake dengan Intonasi Besar kecil. "HEH! demi apa, Pak Caka tuh udah Bangkot kaya gitu! siapa yang demen!"Hamsir tidak terima. "Laah, mana gua tau, kelainan kali tuh anak, makanya Tim detektif 39 bakalan diturunin nih buat nyelesain kasus ini"jelasnya."Yaampun, parah banget nih masalah, semoga cepet selesai deh." doa Linda. "OH IYA! si cewek itu, kita sebut aja X, nyantetnya pake celana dalem! heeey.. amit-amit!"Rake menambahkan sekaligus menutup acara gosip masal ini. Dengan cepat berita ini tersiar keseluruh sekolah. Berita ini menjadi tranding topic disetiap sudut dekolah, di twitter, di facebook, semua sibuk membicarakan ini.

Detektif SMAN 39 pun langsung ikut-ikutan ngetop, mendadak populer. Mereka adalah Joko Seger, anak blasteran Swedia-Bogor yang logikanya seencer air. Nining Sri Wahyuni cewek seksi idaman setiap cowok 39 yang berlidah lihai, dapat mengorek informasi dari siapapun, dan Winston Andrean keturunan ningrat, dia penyandang dana dari setiap masalah yang mereka lalui, karena mengaharapkan dan dari sekolah agak suah tentunya. Merekalah yang sekarang sedang gentar mencari dan menyelidiki siapakah anak perempuan yang menyebabkan masalah ini. Tidak terasa sudah 2 minggu sejak kejadian itu mereka melancarkan aksinya. Tak sedikitpun topik itu brubah, malah makin menjadi ada pihak tertentu yang sengaja menambah-nambahkannya hingga semakin panas saja berita itu.

Linda melihat jam tangannya. Jam menunjukan pukul 16.00, waktunya untuk pulang kerumah setelah menyelesaikan PM Fisika. "Huff, lelah juga ya"gumam Linda, ia benar-benar ingin istirahat di rumah, ia pening setelah hari ini belajar fisika selama 4 jam. Linda berjalan menuju gerbang, "Loh! itukan detektif 39!"Linda penuh semangat, Linda memang sudah lama mengidolakan Joko Seger sejak ia menginjakan kaki di SMAN39. Ia melihat seorang anak perempuan menghampiri mereka, berbincang sebentar lalu pergi. Linda melihat Joko sebentar dan melemparkan senyuman tebaiknya, jokopun membalas senyumannya. lalu kembali melanjutkan perjalanan "Hahaha.. lumayan, menghibur gue yang lagi puyeng!"batinnya senang dalam hati.

Sesampainya dirumah, ia melakukan ritualnya seperti biasa, mandi, solat asar, lalu makan. Saat ia sedang makan dengan lahapnya, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk, TOK TOK TOk, "Ah elah! gue kan lagi laper parah!"sungutnya kesal. TOK TOK TOK "Iya sebentaaaar!"Linda berlari menuju pintu "Gak sabaran banget banget sih!"batinnya kesal. Lalu dengan kesal membuka pintu. DOOOONG dan disana Linda melihat Joko Seger, Nining Sri, dan Winston Andrean di depan mukanya, orang paling populer seantero 39. dengan wajah dan jidat bertuliskan KAMI DETEKTIF PALING HEBAT DI DARATAN, pedenya PUOL. kalo di sinetron rambur mereka lagi berkibar-kibar sekarang padahal gak ada angin. "Lo Linda ya?"tanya Nining ketus. "Iya bener, kalian kan detektif 39?"linda bingung. "Iya, dan kita kesini mau ngegeledah rumah kamu, soalnya kamu terbukti kuat sebagai pelakunya!"jelas Joko. "APAAA! GAK MUNGKIN! ngapain gue nyantet kepala sekolah?"Linda menentang keras. "Lhah, yasuddah kalo begitu, gak usah takut kita geledah"jawab Winston dengan logat jawanya. "Okey, silahkan! kalian hanya membuang-buang waktu!"Linda mempersilahkan.

Tim detektif itupun dengan sigap menggeledah seisi rumah. Semua tempat hingga yang terkecilpun diperiksa. Di lemari, bawah kasur, rak buku, kamar mandi, gudang, kolong meja, cucian kotor, lemari es, di dalam kompor, di bawah karpet, semua tempat tanpa terkecuali. "Tuh, udah terbuktikan gak ada!"Linda merasa benar. Ketiga detektif itu duduk dilantai di kamar Linda, mereka kelelahan. "Gak mungkin, lo tuh udah terbukti kuat sebagai tersangka, lo pasti nyembuinnya di suatu tempat!"Nining bersikukuh. Joko yang sudah sangat kelelahan bersender di kasur Linda, entah kenapa ujung matanya melihat tas sekolah Linda."Kayanya ada yang belom kita geledah deh!"Kata Joko, sambil mengambil tas Linda. "Oh iya!"kata Winston menemukan titik terang. Joko dengan semangat menggeledah tas Linda dan.. "Ini dia!!"Joko berteriak senang sambil menunjukan celana dalam polkadot hati itu. "SUUMPAH GUE GAK TAU SAMA SEKALI TENTANG HAL ITU!!"Linda kaget bukan kepalang. "Bukti sudah ditangan, kita sampe sini dulu ya, sampe jumpa di ruang sidang sekolah besok"Nining pamit. "TUNGGU! Oke gue akan hadapi ini, tapi gue mau tau kenapa lo bisa beranggapan gue pelakunya?"Linda tidak terima.

"Oke, gua bakal ceritain"Joko memulai. "Kita sebagai detektif sekolah punya tanggung jawab besar buat menyelesaikan masalah ini."Nining menyambung, "Kita udah coba segala cara tapi NIHIL!"Winston melanjutkan "Makanya gue mikir karena hal ini berkaitan dengan Mistik, kita coba tanya orang pinter."Linda memotong"Detektif macem apa kalian! Hari gini masih percaya begituan!"Joko menjawab, "Iya gue tau! kita emang selalu berfikir logis, tapi toh ada hasilnya kaan?" sambil menunjukan celana dalamnya.

Setelah mereka pulang. Linda shock berat. Dia tahu posisinya dalam masalah besar! apa yang akan ia katakan pada semua teman-temannya, pada guru-guru yang menganak emaskan dia, khisusnya Bu Wiwik. Linda pusing hatinya gundah. Iya yakin dirinya tidak mungkin melakukan hal itu. "Astaghfirullaah.. Ya Allah engkau tahu hambamu tidak akan melakukan hal itu"Linda berdoa memohon pertolongan. berfikir saja pun tidak apalagi melakukannya, iya yakin dirinya di fitnah. "Ya Allah, apakah selama ini saya banyak menyakiti orang, sampai ada yang tega melakukan ini"Dalam rintihnya Linda menangis, ia pun terlelap dalam kegundahan hatinya.

Linda berangkat kesekolah, tapi tidak seperti yang biasa ia rasakan, hari ini ia merasa di campakan oleh dunia, kakinya berat melangkah, matanya yang bisa berbinar-binar kini meredup, senymnya yang biasa merekah kesegala penjuru kini memudar. Ia benar-benar lelah menghadapi ini semua. Gerbang sekolah kini terlihat menolak kedatangannya, langkah pertamanya melewati gerbang, ia langsung mendapat tatapan-tatapan sinis dari beberapa murid, padahal ia tidak mengenalnya. Guru-guru yang biasa tersenyum ramah kali ini berwajah masam, tidak ada teman-teman yang menyapanya. Ia merasa sendiri, ia ingin bertemu Mikia, sahabat terbaik yang pernah ia miliki, "Ya, Mikia Sitanggang, pasti ia bisa meringankan masalahku"batinnya. Sampai di kelas ia tidak menemukan sahabatnya. "Ah, belum datang pasti"terka Linda. Ia memilih diam di bangkunya, biasanya ia langsung bercengkrama dengan teman-temannya. Sambil merenungi nasibnya, dan bertahan dari tatapan dan sindiran-sindiran tajam dari temanya, ia menunggu Mikia "Aduuh, mana sih tuh orang, disaat gue lagi butuh dia gak ada"Impiannya terwujud, Mikia nmuncul di depan pintu kelas "YAMPUUUN MIKIIIAAAAA..."Linda sangat senang melihat kedatangan temannya, ia sudah ingin bercerita banyak, untuk sekedar meringankan masalahnya yang sudah menjadi benang kusut ini. "Apaan sih, Lo bukan temen gue lagi sekarang!"di luar dugaan Mikia malah membeci Linda, "NIH! mulai sekarang gue bukan sahabat gue lagi!!"Mikia melepaskan gelang persahabatan mereka lalu mengempakannya ke lantai. "Mikia.."Suara Linda bergetar, perlahan air matanya menetes.

Istirahat kali ini, Linda tidak bisa beistirahat malah untuk dua jam kedepan. Ia harus menjalani sidangnya. Linda sudah pasrah dengan semua ini, yang bisa ia lakukan hanya berdoa kepada Allah, Linda percaya Dia maha adil. Linda memasuki ruangan dengan gugup, ia duduk di kursi yang telah di sediakan. Lalu duduk. Ia baru sadar dirinya sedang dilihat oleh belasan orang, semua bermuka masam, Linda semakin menciut. "Hhff.. Bismillahirrohmanirrohim"Linda menyiapkan hatinya. Di sana ada tiga detektif populer itu, Bu Wiwik wali kelas Linda, Wakil kepala sekolah, Beberapa komite, lima orang guru Bp, semuanya hadir menanti penjelasannya. Linda melihat keseliling, dan ada yang menarik perhatiannya, Ada seoarang lelaki tua berpenampilan nyentrik. "Itu dia! itu pasti dukunnya, ada yang salah dengannya, pasti ada yang merekayasa ini semua!"Fikirnya dalam hati.

Sidangpun dimulai. "Sudari Linda anda dituduh sebagai tersangka penyantetan kepala sekolah, dengan bukti sebagai berikut"Nining memulai sidang, lalu menunjukan barang bukti. "dan dukun Wicaksono sebagai saksi kunci"Nining melanjutkan. Dukun nyentrik itu tampak sangat percaya diri. "Awas kau dukun gadungan akan kuungkap dalang dibalik semua ini! "Tekad Linda dalam hati. Sesuai dugaan Sidang berlangsung dengan alot, Walaupun bukti sudah kuat, tapi banyak guru-guru yang mendukung Linda. Ruangan sidang hari itu menjadi panas, argumen demi argumen di lancarkan, bantahan silih berganti saling menjatuhkan satu sama lain. Akhirnya sidang dihentikan, dan akan dilanjutkan esok hari.

Linda keluar ruangan sidang itu dengan langkah gontai, semakin kacau saja semuanya. "Gue gak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, dasar tim detektif tidak becus! lihat saja nanti"Linda mengutuki Tim detektif 39, dalam langkahnya "HEH LINDA!!"tiba-tiba Rake mendorongnya kebelakang, hampir saja ia terjatuh. "Apaan sih rak!"Linda bingung dan tidak terima. "EH JADI ELO YA YANG NYANTET KEPALA SEKOLAH KITA!"Cinta teman Rake langsung melabrak Linda. "DARI LUAR AJA LO SOK SUCI TAPI TERNYATA LO BUSUK!"belum sempat Linda membela diri Rake langsung menghujat. "Tu..tunggu duluu.. lo belom tau cerita sebenernya"Linda ingin menjelaskan yang ia alami. "GUE GAK SUDI DENGER KEBOHONGAN LO LAGI SETELAH SELAMA INI LO BERLAGAK BAIK DAN SEMPURNA"Rake menekan Linda tanpa henti, dan sekarang Linda benar-benar terpojok. "Udah Rake Cinta hentikan!"diluar dugaan Mikia datang menolong Linda "Lagian, sidang juga belom ngebuktiin dia pelakunya kaan?"Mikia berusaha melerai. Rake dan Cinta yang kesal langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Linda hanya terdiam, dirinya masih gemetar diperlakukan seperti itu oleh temannya sendiri, ini pertama kali dalam hidupnya. Perlahan air matanya menetes, entah untuk yang keberapa. "Udah Lin jangan difikirin, sabar yaa"Mikia yang prihatin memeluk sahabatnyaa. "Ke kantin aja yuk"Mikia menenangkan.

Dikantin, Linda yang masih seenggukan memakan es krimnya. "Jadi, kenapa lo percaya sama gue lagi?"Linda memulai. "Iya, setelah gue fikir-fikir lo ga mungkin melakukan itu"Jawab Mikia, "Hff.. bagus deh, akhirnya lo nyadar. Suuuuumpah demi angkasa raya gue gak pernah melakukan itu, gue di fitnah mik"Linda meyakinkan temannya."OKE oke, gue percaya kok sama lo, emang kejadian sebenernya gimana?"Mikia penasaran. Lindapun menjelaskan semua kejadian yang ia alami dari Tim detektif mendatanginya sampai semua yang terjadi di ruang persidangan. "Iya jadi gitu mik, dan sialnya gue, gak ada yang percaya sama gue selain elo!"Linda mengakhiri. "Ya ya, gue ngerti sekarang, yaudah mending kita interogasi tuh dukun gak bener sekarang!"Mikia menyarankan. "Ayo!"

Dengan hati-hati Linda dan mikia memerhatikan dukun itu dari kejauhan, "Eh, itu dukun serem amat, pake bawa-bawa parang segala,kalo kita di hantem pake gituan gimana?"Mikia menyelidiki. "Iya, bener kalo kita interogasi disini banyak yang ngebelain dia pastinya."Linda menambahkan. "Oke gue punya rencana! ikut gue ke lab kimia."Mikia penuh semangat.

Dukun Wicaksono itu sedang duduk-duduk ditaman sambil komat-kamit mantra aneh. "dasar dukun sableng!"Batin Linda, lalu dengan sigap Linda menutup hidung dukun itu dengan sapu tangan. Seketika itu dukunnya pingsan. Linda menangkapnya "Agh, berat amat nih dukun!"keluh Linda. Honda swift merah berhenti tepat di depan Linda. "Cepet mik, bukai mobil lo, gue udah gak kuat nahannya"perintah Linda. Dengan sigap Mikia membuka pintu mobil dan membantu memasukan dukun kedalam mobil. "Huff.. oke beres! kita langsung kerumah gue!"Mikia bersemangat.

Buram, tapi semakin lama semakin jelas, disana ia melihat dua sosok perempuan, ia baru sadar tangan dan kakinya terikat pada kursi. Kepalanya masih pening. "EH DUKUN GADUNGAN!"Linda menempeleng kepala dukun itu. "Eh, lin gak sesadis itu juga.."Mikia mengingatkan. "Abis gue kesel banget sama dia!"Linda kesal. "Oke biar gue aja!"Mikia mencoba mengambil alih. "Eh, dukun jawab pertanyaan gue dengan jujur yaa, DENGER YA GUE BISA BAYAR 2 KALI LIPAT DARI BOS LU SEBELUMNYA." Tegas Mikia. Dukun yang mendengar kata 2 kali lipat itu langsung terbuka matanya. "eh, siapa nama lo!"Mikia memulai. "Wicaksono."Jawab dukun itu jujur. "Wicak, kalo lo jawab jujur dan tidak berkelit bayarannya bisa cepet lo dapetin."Mikia menegaskan. "Bayaran saya 5 juta, Anda bisa bayar 10 juta." Wicaksono memberitahu. "eh, lo tau! nyokap gue dalam sehari bisa pergi ke 5 negara yang berbeda, 10 juta mah udah kaya 100 perak!"Mikia meyakinkan. "Oke. jawab dengan jujur, kenapa lo bilang gue pelakunya?"Linda melanjutkan. Dukuk itu bimbang, iya bingung harus berkata atau engga. "OKE GU TAMBAH JADI 15 JUTA!"Mikia gemas. "Baiklah-bailah!"Dukun itu langsung kegirangan dan membeberkan semuanya tanpa terkrcuali.

Ruang persidangan kali ini tidak terlihat menyeramkan bagi Linda, iya sudah tahu semuanya. Dan sebentar lagi semuanya akan terbongkar dan ssemuanya akan kembali seperti semula. Dukun itu kelihatan gugup. "Psst..psst.."Linda memanggil dukun itu, dukun yang kaget itu jadi bingung, lalu Linda mengesek-gesekan telunjuk dan jempolnya, lalu mengangkat-angkat alisnya sambil tersenyum penuh arti. Dukun itu lalu tersenyum gugup dan mengangguk-angguk. "Baiklah, sidang kedua kita buka kembali" Nining membuka sidang. "Saudara Linda, apakah anda sudah menemukan bukti yang cukup untuk membuktikan penyangkalan diri anda."Nining melanjutkan. "YA, dan bukti saya adalah saksi kunci itu"Linda menunjuk Dukun itu. "Bapak Wicaksono tolong jelaskan bagaimana peristiwa ini bisa terjadi! "Linda penuh percaya diri. Dukun itu tersentak kaget,seketika di menjadi gugup. "Saya..saya.."dukun itu gugup. Linda terus saja menatapnya, dan meyakinkan dukun tersebut. Tiba-tiba dukun itu berdiri dan berteiak lantang"Baiklah saya mengaku ada orang yang menyuruh saya melakukan ini. Ini semua tidak benar, ini hanya kebohongan belaka semuanya palsu, semua di rekayasa. agar kau yang menjadi pelakunya!" Dukun itu menunjuk Linda. Linda tersenyum puas. "Benarkah itu pak wicaksono?"Winston tidak percaya. "Tentu saja! Rake. Rake yang telah melakukannya."Dukun
itu kembali duduk, mukanya kelihatan lelah. "Kenapa kau mau melakukan ini!"Joko penasaran."Uang. Saya butuh uang pak, dek, bu... saya juga manusia, punya istri, anak saya lima"Dukun itu jadi terisak."Hiks..hiks.. mereka ingin sekolaah pak, kasihani sayaa, jangan laporkan saya pada polisi.."Tangisannya makin menjadi. "Baik..baik.. Pak Wicaksono, kita bisa menyelesaikannya secara kekeluargaan"Nining menenangkan. "Baiklah, panggilkan RAKE!"Perintah Bu Wiwik yang sepertinya sudah kesal.

Pintu ruang sidang di buka. Dua orang siswa mencengkram Rake dan Cinta, tersirat ketakutan dari wajah mereka, sepertinya mereka sudah mengetahui yang telah terjadi. Rake menatap dukun itu tajam. Dukun itu hanya tertunduk pasrah. "Saudari Rake tolong jelaskan mengapa anda merekayasa kejadian ini, dan menggemparkan seisi sekolah."Bu Wiwik mengambil alih persidangan. "Ibu tahu bagaiamana rasanya jadi nomor dua, dan selalu di bayang-bayangi oleh dia!"Rake menunjuk Linda. Linda tersenyum. "Ibu tahu rasanya, selalu dibanding-bandingkan dalam segala hal! prestasi, hasil ualngan, kecantikan, ketenaran, semuanya!"Rake mulai menangis. "Harusnya tidak ada manusia yang sempurna kaan.."Rake melanjutkan. "Tapi..tapi.. kenapa dia begitu sempurna, dan mengalahkan ku di semua bidang.."suaranya bergetar. "Saya benci Lindaaaaaaa"Kali ini tangisnya benar-benar pecah. Linda tertegun melihat temannya Rake. Ya, walaupun telah melakukan hal buruk pada dirinya, ia tetap menganggapnya sebagai teman. Linda berdiri dan perlahan menghampiri Rake yang masih menangis. "Rake, lo tau. Gue gak sesempurna yang lo bilang. semua orang punya kelebihan sama kekurangan."Linda ingin menenangkan Rake. "Lo tau dari dulu gue pengen banget bisa main Piano, biola, saxophone, bisa nari Bali, Jaipong, balet"Linda menarik nafas. "Tapi gue gak pernah bisa, dan lo menguasai semua itu dengan baik"Linda menatap Rake, yang masih menunduk dalam tangisannya. Suasan hening beberapa saat. "Maafin gue Lin.."suara Rake bergetar. "Pasti Rake, pasti gue maafin"Linda memeluk Rake dengan hangat. Seketika itu tangis Rake pecah."Gue janji gak bakal mengulanginya lagi dan gue bakal menebus dosa-dosa gue."Rake berjanji. Seluruh orang yang berada di ruang sidang jadi ikut terharu. Hari ini mereka belajar tentang arti pentingnya persahabatan.


Bersambung.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram